Semen Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp 5,37 Triliun

Sunday 23 Feb 2014, 7 : 40 pm
by

GRESIK-PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (“Perseroan”) berhasil melanjutkan tren pertumbuhan positif. Perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara ini membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp5,37 triliun pada 2013, atau meningkat 10,8% dibanding periode 2012 (Rp4,84 triliun). Laba bersih per saham dasar meningkat dari Rp817 menjadi Rp905.

Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Dwi Soetjipt mengatakan tahun 2013 terdapat sejumlah fase penting yang sangat mempengaruhi perjalanan Perseroan, diantaranya pembentukan strategic holding PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. bagi empat anak usaha (PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, PT Semen Gresik, dan Thang Long Cement Vietnam), mulainya operasi komersial Pabrik Semen Tonasa V, mematangkan ekspansi melalui pembangunan pabrik baru Indarung VI di Padang dan merintis pendirian pabrik baru di Rembang Jawa Tengah yang masing-masing berkapasitas 3 juta ton semen per tahun.

Sepanjang 2013, jelasnya Perseroan berhasil membukukan pendapatan Rp24,5 triliun, tumbuh 25% dibanding tahun sebelumnya (Rp19,5 triliun). Total volume penjualan 27,81 juta ton, meningkat 27% dibanding 2012 (21,9 juta ton). Sementara volume penjualan semen domestik tercatat 25,4 juta ton atau meningkat 13,2%, jauh melampui kinerja industri dalam negeri yang tumbuh sebesar 5,5%. Dengan demikian pangsa pasar Perseroan meningkat menjadi 44% dibanding tahun 2012 yang tercatat sebesar 41%, sekaligus memperkokoh posisi Perseroan sebagai market leader di industri semen nasional. ”Kinerja Perseroan lainnya seperti EBITDA mencapai Rp8,1 triliun atau meningkat 17,9% dibanding 2012 (Rp6,8 triliun). EBITDA margin dapat dipertahankan di kisaran 33% dan net margin sebesar 22%,” ujarnya dalam keterangan tertulis Minggu (23/2).

Hal ini menunjukkan konsistensi Perseroan dalam menciptakan profitabilitas yang optimal di tengah semakin ketatnya kompetisi dan kenaikan beban usaha.

Dia memaparkan, tahun 2013 dibayangi oleh meningkatnya beban operasional usaha yang disebabkan antara lain oleh kenaikan harga BBM industri dan tarif dasar tenaga listrik. Meski demikian, Perseroan berupaya menghindari kenaikan harga jual dengan menggelorakan inovasi yang hasil akhirnya membuahkan efisiensi. Peningkatan pada beban biaya antara lain juga disebabkan oleh bertambahnya aset tetap Pabrik Semen Tonasa V dan beberapa Packing Plant yang mulai beroperasi pada tahun 2013, antara lain Packing Plant Sorong yang sekaligus juga meningkatkan beban depresiasi.

Namun demikian langkah Perseroan membangun beberapa packing plant di lokasi strategis juga telah berkontribusi pada penurunan biaya pengemasan (packaging cost) dari Rp33.078 per ton semen menjadi Rp29.420 per ton semen. Hal ini merupakan bagian dari komitmen untuk memberikan harga produk yang kompetitif dan jaminan ketersediaan pasokan. Saat ini Perseroan mempunyai 22 packing plant yang terbentang dari Aceh hingga Papua dan ditunjang oleh 11 pelabuhan khusus (speacial seaport) milik sendiri serta 365 jaringan distributor utama di seluruh Indonesia. ”Pada tahun 2014 Perseroan akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 31,8 juta ton atau meningkat 1,8 juta ton dari tahun sebelumnya, serta ditargetkan mencapai 40 juta ton di tahun 2017 melalui pembangunan sejumlah pabrik baru,” pungkasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Presiden Jokowi Tak Intervensi Kasus Hukum Capim KPK

JAKARTA-Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung memastikan Presiden Joko Widodo tidak

285 Penerima Beasiswa Pertamina Terpilih, 50% Dari Keluarga Tak Mampu

JAKARTA-Pertamina Foundation merilis mahasiswa terbaik se-Indonesia sebagai penerima Beasiswa Pertamina