Sudhamex: Indonesia Jangan Sekadar Mengekspor Tenaga Kerja Kasar

Sunday 5 Jun 2016, 2 : 28 pm
by
Komisaris Utama PT. Garuda Food, Sudhamex AWS (tengah)/photo Raja Tama

TANGERANG-Komisaris Utama PT. Garuda Food, Sudhamex AWS menekankan pentingnya pendidikan keterampilan sebagai bekal hadapi persaingan global bidang sumber daya manusia.

Meski demikian, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dalam masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Memang kita akan menghadapi persaingan keras soal kompetensi market, people itukan kompetensi market. Tapi kalau lainnya seperti free flow goods, free flow of services, free flow of capital, free flow of investment engga ada masalah empat itu,” ujarnyausai memberikan kuliah umum dihadapan Wisudawan IX Universitas Multimedia Nusantara, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Minggu (5/6).

 

Untuk itu dia mendorong Pemerintah melalui Kemendikbud serta Kemenristek Dikti, untuk menciptakan terobosan-terobosan dunia pendidikan berbasis keterampilan.  “Karena dari dulu kita tidak ada masalah dengan arus barang, modal, investasi, service, yang saya takut itu free flow people, ini adalah sebuah kompetensi market itu yang memang kita harus bekerja keras, dua menteri pendidikan itu Pak Anies dan Pak Nasir, PR nya jadi lebih menantang buat beliau,” lanjut Sudhamex.

 

Menurutnya,  Indonesia jangan sekadar mengekspor Tenaga Kerja Kasar, tapi harus mampu memberikan tenaga kerja terampil yang lebih diharagai negara lain.  “Pendidikan keterampilan harus digenjot habisi-habisan, Indonesia jangan hanya menggekspor TKI, Indonesia harus bisa mengekspor skill workers, para medis, ahli-ahli teknik, ini harus digenjot habis-habisan pendidikan keterampilan,” katanya.

Caranya Pemerintah harus memberikan perhatian luas terhadap pendidikan keterampilan, dengan alokasi anggaran yang besar.   “Kejuruan harus dialokasikan budget yang sangat memadai, Vocational education itu sudah memberi keterampilan bagusnya disitu jadi bukan sekedar pengetahuan,” ujarnya

Ditambahkan dirinya, pertumbuhan penduduk Indonesia yang tinggi, harus menjadi bonus buat negara menciptakan keunggulan SDM.  “Untuk itu saya mendorong Pemerintah, menciptakan profesional-profesional kelas dunia, ingat arus bebas pekerja dalam kacamata perdagangan bebas Asia, jangan dipandang terlalu remeh,” tandasnya.  (Raja Tama)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dukung Prukades Kopi, Mendes PDTT : Sudah Jadi Gaya Hidup

JAKARTA-Indonesia adalah negara berkembang dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) yang

Perjalanan Dinas Fiktif & Ganda Rp 77 Miliar

JAKARTA-Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan 702 kasus ketidakpatuhan terhadap perundang-