​BI Luncurkan Buku Laporan KSK Maret 2014

Monday 19 May 2014, 3 : 52 pm
by
Gubernur BI, Agus Martowardoyo

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) meluncurkan Buku Laporan Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Maret 2014.

Laporan ini merupakan salah satu publikasi BI yang disusun sebagai bagian dari pelaksanaan kewenangan Bank Indonesia di bidang pengaturan dan pengawasan Makroprudensial sebagaimana tercantum pada Undang-undang No.21 Tahun 2011.

Buku Laporan KSK yang diterbitkan secara semesteran tersebut disajikan dengan tujuan untuk pertama, meningkatkan wawasan masyarakat dalam memahami stabilitas sistem keuangan; kedua, mengkaji risiko-risiko finansial terhadap stabilitas sistem keuangan; ketiga, menganalisa perkembangan dan permasalahan dalam sistem keuangan, dan; keempat, merekomendasikan kebijakan untuk mendorong dan memelihara sistem keuangan yang stabil.

“Kami berharap buku Kajian Stabilitas Keuangan ini dapat menjadi referensi yang berkualitas untuk menyamakan cara pandang kita menyikapi berbagai situasi terutama yang berdampak negatif terhadap sistem keuangan. Dengan adanya saling memahami antara regulator dan stakeholder, kami berkeyakinan upaya untuk menjaga sistem keuangan yang sehat akan lebih mudah dilakukan,”demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo dalam acara peluncuran Buku Laporan KSK Maret 2014 di Jakarta, Senin (20/5).

Dalam buku tersebut, BI menggarisbawahi arah kebijakan makroprudensial 2014 yang difokuskan pada langkah-langkah untuk memitigasi risiko sistemik termasuk transmisinya dari risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar melalui penguatan asemen dan surveillance, penguatan koordinasi BI-OJK, penguatan akses keuangan kelompok usaha dan masyarakat kecil-menengah, serta peningkatan likuiditas pasar melalui pendalaman pasar.

Kegiatan asesmen dan surveillance menjadi salah satu early warning tools dalam memitigasi potensi terjadinya risiko sistemik di sistem keuangan.

Dalam kesempatan itu pula, BI menyelenggarakan diskusi yang melibatkan OJK, kementrian, perbankan, asosiasi dan lembaga terkait lainnya dengan tema “A New Challenge: Peran Bank Indonesia di Bidang Makroprudensial dalam Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan”.

Diskusi yang membahas mengenai fungsi dan tugas Bank Indonesia dalam memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan tersebut menghadirkan narasumber Halim Alamsyah (Deputi Gubernur BI), Anton Gunawan (Ekonom Universitas Indonesia), Sri Adiningsih (Guru Besar Ekonomi Universitas Gadjah Mada) dan Benedict Bingham (IMF Senior Resident Representative for Indonesia), sementara sebagai moderator diskusi adalah Agusman (Direktur Bank Indonesia).

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Laba Bersih WOMF Sepanjang 2022 Melesat 79,54% Jadi Rp197,6 Miliar

JAKARTA-PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) pada Tahun Buku 2022,

Kemendag Dukung Implementasi SGR di Malang

MALANG – Pemerintah Pusat berkomitmen membantu meningkatkan perekonomian daerah. Salah satu