JATINANGOR-Anggota MPR dari kelompok DPD Ghazali Abbas Adan berharap para kader organisasi kepanduan Praja Muda Karana (Pramuka) berperan dalam meredam paham radikal di Indonesia.
Salah satu caranya dengan menyebarkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan masyarakat. “Pramuka diharapkan menjadi teladan. Sehingga perlu ditanamkan pada generasi muda Indonesia itu menjadi warga negara yang toleran dan cinta kebersamaan,” katanya usai menutup kegiatan “Kemah-Jambore Sosialiasi Empat Pilar” di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Minggu (22/11/2015).
Senator asal Aceh itu menambahkan Pramuka harus ikut berperan dalam menyebarkan pemahaman bahwa Indonesia adalah negara heterogen dan plural.
Dia berharap generasi mendatang, dapat memberikan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tidak ada lagi kekerasan di semua tingkatan.
“Kekerasan tidak ada manfaatnya karena semua akan rugi, dan agama apapun tidak mendukung adanya kekerasan,” ujarnya.
Ghazali menekankan kegiatan Jambore Sosialisasi Empat Pilar MPR memiliki urgensi untuk membangun mental kebangsaan masyarakat khususnya di kalangan Pramuka.
Menurut dia, tidak masalah apabila negara harus mengeluarkan biaya karena bertujuan baik dalam membangun mental kebangsaan generasi muda Indonesia. “Saya heran mengapa masih ada yang mengkritisi kegiatan ini (sosialisasi empat pilar MPR) karena ini sangat urgen dan bisa dilihat semangat kader pramuka ikut acara ini,” tegasnya.
Anggota DPD ini menekankan bahwa generasi muda Indonesia harus ditanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghargai, dan cinta kebersamaan. Karena itu menurut dia, MPR akan terus melaksanakan kegiatan sosialisasi empat pilar MPR khususnya di kalangan generasi muda.
Salah satu kader Pramuka asal Kabupaten Bandung, Hendra Lesmana mengatakan dirinya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan MPR yang bekerja sama dengan Kwarnas Pramuka.
Dia mengatakan, dirinya mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai UUD 1945, Pancasila, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. **aec
