Pengamat: Ada Upaya ‘Brainwash’ ke Anak Muda Mewajarkan Politik Dinasti Dengan Tabrak Konstitusi

Selasa 14 Nov 2023, 7 : 16 pm
by
Pakar politik, Ikrar Nusa Bhakti

JAKARTA-Pakar politik, Ikrar Nusa Bhakti menyinggung saat ini ada upaya pihak-pihak yang ingin melakukan ‘brainwash’ kepada anak muda untuk tidak mempersoalkan atau mewajarkan politik dinasti dengan segala cara terjadi di Indonesia.

Upaya ini dilancarkan menyusul pencalonan putra Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Hal ini disampaikan Ikrar dalam diskusi sejumlah akademisi hingga tokoh nasional yang mengangkat tema mengangkat menyelamatkan demokrasi dari cengkraman oligarki dan dinasti politik yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

“Mereka mengatakan seakan-akan dinasti politik itu suatu yang wajar ya, dan menjadikan Gibran menjadi calon wakil presiden itu ‘kenapa anda menolak? Berarti anda tidak pro dengan anak muda’. Konsep itulah yang di brainwash,” kata Ikrar dalam paparannya.

Ikrar menegaskan bahwa dirinya tidak anti terhadap kepemimpinan anak muda di level nasional.

Yang menjadi persoalannya, ketika sosok anak muda ini menjadi bagian dari politik dinasti yang menghalalkan segala cara untuk bisa tampil, termasuk melabrak konstitusi.

“Padahal buat kami, bukan soal si calon presiden dan wakil presiden, tapi the way atau cara untuk menjadikan anaknya itu sebagai cawapres. Itulah yang kami tentang habis-habisan,” ujar dia menegaskan.

Menurut dia, pelanggengan dinasti politik ini tidak saja hanya melabrak aturan hukum, tapi juga telah mencederai merit system yang telah dibangun dalam partai politik.

“(Bagaimana) kemudian orang yang anak muda, masuk partai hari ini, dua hari kemudian menjadi ketua umum, itu kalau bukan anak Presiden nggak bisa,” katanya.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jelang Sidang IPU, Hafisz Tohir: Hati-Hati Sikapi Usulan Pembahasan Perang Rusia-Ukraina

JAKARTA-Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad

Penolakan Klaim Asuransi TKI Capai Rp300 Miliar

JAKARTA-Nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri masih belum