Kontestasi Empat Partai dan Skenario Koalisi

Sabtu 5 Apr 2014, 12 : 58 am
by

Oleh: Dahlan, Peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate

Pemilu legislatif (pileg) tidak lama lagi digelar. Melalui media massa publik disuguhi berbagai amatan maupun prediksi mengenai hasil pileg. Dalam konteks ini, media memiliki peran yang cukup sentral dalam memberikan informasi mengenai dinamika politik kepada khalayak. Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) dalam hal ini mencoba membaca dinamika politik berdasarkan publikasi hasil survei serta membaca pemberitaan politik di media massa menjelang pileg.

Pertama, dari berbagai publikasi media menunjukkan aktivitas kampanye terbuka pada Pileg 2014 tidak menunjukkan antusiasme yang besar. Pengerahan massa dalam jumlah besar tidak lagi dianggap sebagai salah satu pendorong untuk melakukan kampanye maupun sosialiasi politik. Kehadiran media sosial (social media) kini menjadi salah satu yang bisa membantu partai politik untuk melakukan kampanye. Apalagi pengguna internet di Indonesia saat ini jumlahnya sukup besar.

Namun demikian, meskipun antusiasme kampanye terbuka yang rendah, bukan berarti tensi politik menurun. Hal ini terlihat dari berbagai pernyataan yang dilontarkan di antara partai politik maupun kandidat presiden masing-masing yang substansinya saling menyindir, mengkritik, dan bahkan tuduhan miring. Hanya saja yang patut diamati, ternyata publik lebih memberikan simpati kepada mereka yang tidak menyerang frontal dalam melakukan komunikasi politik.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jangan Sandera Golkar, Legowolah Setya Novanto

JAKARTA-Partai Golkar harus segera menetapkan dan mendeklarasikan sosok Ketum dan

Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh Melambat

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada