Asumsi Rupiah di RAPBN 2015 Cermin Kondisi Fundamental

Monday 18 Aug 2014, 8 : 01 pm
by

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) menilai, asumsi nilai tukar rupiah di RAPBN 2015 sebesar Rp11.900/US$ sudah mempertimbangkan sejumlah risiko global dan lambatnya penyehatan neraca transaksi berjalan yang pada Kuartal II-2014 masih mengalami defisit sebesar US$9,1 miliar. “BI merasa bahwa Rp11.900 merupakan asumsi yang mencerminkan kondisi rata-rata nilai tukar di 2015. Kami meyakini bahwa kondisi ekonomi dunia memang lebih baik, tetapi Indonesia waktu untuk memperbaiki transaksi berjalan,” kata Gubernur BI, Agus Martowardojo di Jakarta, Senin (18/8).

Saat ini, jelas Agus Marto, BI akan tetap menjaga nilai tukar rupiah pada kisaran Rp11.600-Rp11.700 atau sesuai dengan kondisi fundamental ekonomi terkini. Dia berharap, hingga akhir tahun rupiah akan tetap terjaga pada kisaran tersebut. “Rupiah di level Rp11.600-Rp11.700 itu adalah cerminan fundamental ekonomi Indonesia. Ini terlihat dari besaran inflasi, defisit neraca transaksi berjalan, balance of payment,” paparnya.

Agus Marto mengatakan, pada 2015, kondisi eksternal seperti di Amerika Serikat dan China masih berpotensi memiliki dampak buruk bagi perekonomian nasional. “Untuk itu kita harus menyiapkan agar fundamental selalu siap untuk menghadapi itu,” imbuh Agus Marto.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pertumbuhan Uang Beredar M2 Melambat

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan likuiditas perekonomian M2 (Uang beredar
SNI juga dapat menjadi nilai tambah dan memberikan kekuatan suatu produk untuk menembus pasar ekspor.

SNI Diterima di Pasar Global, Tingkatkan Ekspor Produk Industri

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menekankan pentingnya pemenuhan Standar Nasional Indonesia (SNI)