Stagnan, Industri Perbankan Syariah di Banten

Thursday 21 Aug 2014, 12 : 58 pm

SERANG–Industri perbankan syariah di Banten belum menunjukkan pertumbuhan. Bahkan kondisinya saat ini malah kalah dibanding perbankan konvensional. “Nilai bagi hasil perbankan syariah pada kuartal ini  mengalami kenaikan 5,62% dari 5,4%. Namun, belum mampu menandingi daya tarik suku bunga perbankan konvensional,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan, Kamis, (21/08/2014)

Menurut Budiharjo, pertumbuhan aset perbankan syariah di Banten pada kuartal II/2014 anjlok menjadi 4,15% jika dibanding dengan pertumbuhan sebesar 8,21% pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Salah satu alasannya, katanya, pertumbuhan DPK akibat kenaikan suku bunga deposito perbankan konvensional dari 7,52% menjadi 7,93% pada kuartal II/2014.

Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten menunjukkan nilai aset perbankan syariah di Banten pada kuartal ini masih sama dengan nilai aset pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp6,73 triliun. “Persaingan perbankan syariah dengan konvensional semakin ketat. Walaupun sebenarnya tidak bisa membandingkan bunga dengan bagi hasil. Namun, bunga deposito konvensional memang lebih tinggi ketimbang dengan bagi hasil deposito syariah,” paparnya

Dahnil Anzar Simanjuntak, pengamat ekonomi Provinsi Banten mengatakan karena market share perbankan syariah hanya sekitar 5% dibandingkan dengan konvensional, maka, penyaluran pembiayaan perbankan syariah juga selalu lebih rendah.

Selain itu, tuturnya, penjelasan karyawan perbankan syariah di Banten kepada nasabah atas produk yang ditawarkan sering kali tidak tepat. Petugas pelayanan bank syariah, tuturnya, sering menyamakan nilai bagi hasil yang didapat nasabah dengan bunga pada bank konvensional. “Hal ini mengakibatkan nasabah memandang sama posisi perbankan syariah dengan konvensional. Dan pada akhirnya nasabah akan membandingkan bunga bank konvensional dengan nilai bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah” tuturnya. (ek)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Demi Jaga Rupiah, Industri Pariwisata Perlu Digencarkan

JAKARTA-Penguatan dolar AS terhadap hampir seluruh mata uang di dunia,

Audensi ke Presiden, Komisioner OJK Ingatkan Waspadai Perkembangan Global

JAKARTA-Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D. Hadad