UU Tax Amnesty, Pemerintah Bisa Represif Kalau Pengusaha Membangkang

Friday 1 Jul 2016, 10 : 52 pm
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari FPAN Achmad Hafisz Tohir

JAKARTA-Kalangan DPR meminta para pengusaha yang menyimpan dananya di luar negeri segera memanfaatkan momentum adanya UU Tax Amnesty. Karena masa berlaku UU ini waktunya sangat singkat. “Saya kira pengusaha yang tak memanfaatkan kesempatan ini akan rugi. Begitu masa berlaku UU Tax Amnesty ini selesai, maka mereka tak dapat “fasilitas” lagi,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR Hafiz Tohir usai buka puasa bersama di rumahnya di Jakarta, Jumat (1/7/2016).

Bahkan kata Hafiz, bukan tidak mungkin pemerintah akan bertindak lebih represif kepada para pengemplang pajak dan pengusaha yang sengaja menyembunyikan dana di luar negeri. “Artinya mereka (pengusaha yang sembunyikan) itu melakukan pembangkangan kepada negara,” tambahnya.

Apalagi “fasilitas” yang ada dalam UU Tax Amnesty cukup fair, lanjut mantan Ketua Komisi VI DPR ini, sebut saja soal dana yang mengendap di dalam negeri yang tak sampai lima tahun. “Keberatan pengusaha sudah diakomodir, sehingga dana yang masuk dan mengendap hanya 3 tahun saja. Memang kalau lima tahun dianggap terlalu lama,” tuturnya

Beberapa pengusaha berpendapat, sambung anggota Fraksi PAN, rentang waktu selama tiga tahun sudah cukup untuk menggerakan ekonomi dalam negeri. Bahkan juga untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur yang ada.

Namun Hafiz tak membantah masih ada pengusaha yang ragu terhadap UU Tax Amnesty. Keraguan itu karena masalah yang berkaitan dengan situasi politik dalam negeri. “Termasuk juga ancaman judicial review terhadap UU Tax Amnesty. Soal ancaman ini sebenarnya pernah saya utarakan kepada pemerintah. Namun pemerintah sempat bilang akan memberi jaminan,” paparnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Aplikasi LinkAja Rambah Karyawan BUMN

JAKARTA-Starup fintech terus berkembang, bak jamur di musim hujan. Aplikasi

Mahyudin: UMKM dan Komunitas Bisa Percepat Pemulihan Industri Pariwisata

JAKARTA-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Mahyudin meminta Pemerintah