JAKARTA – Pilgub Jawa Barat sangat menarik dan terlihat dinamis.
Apalagi Partai Hanura melihat adanya peluang menggandeng partai lain guna membentuk poros koalisi baru.
“Semua kemungkinan koalisi itu bisa terjadi dengan partai manapun,” kata Ketua DPD Hanura Jawa Barat Aceng Fikri kepada wartawan, Minggu (12/11/2017).
Mantan Bupati Garut itu tak membantah sedang mendekati PKS dan Gerindra.
“Pasti kalau komunikasi politik mah kesemua partai juga dibangun,” ucapnya.
Saat ditanya apakah dirinya siap jika didukung untuk jadi cagub Jabar oleh partai Hanura dan partai lainnya seperti PKS dan Gerindra.
“Saya tidak akan meminta apalagi memaksa. Tapi kalau diminta tidak akan saya tolak,” tandas Senator dari dapil Jabar itu.
Seperti diketahui, PKS, Gerindra dan Hanura hingga saat ini belum menentukan arah dukungannya dalam pilgub Jabar.
Ditempat terpisah Politisi Partai Gerindra asal Jabar Shodik Mujahid mengungkapkan adanya komunikasi dengan Partai Hanura terkait dukungan untuk menjadi cagub/ cawagub jabar 2018.
“Yaa saya juga memdengar info tersebut. Tapi saya belum dapat info apakah sudah bertemu atau belum,” katanya Minggu (12/11/2017).
Lebih jauh kata Shodik, Partai Gerindra memiliki sejumlah kriteria dan prinsip dalam menentukan cagub-cawagub.
Pertama, pasangan itu harus baik untuk kesejahteraan rakyat Jawa Barat.
Kedua, harus baik juga untuk kepentingan internal partai. Artinya bisa diterima oleh kader partai.
Ketiga, pasangan itu juga baik untuk koalisi dan Keempat, bisa untuk memenangkan atau kemungkinan kuat untuk menang.
Saat didesak, Aceng peraih suara terbanyak sebagai senator, Shodik mengatakan bahwa
Aceng masih harus dikaji lagi.
“Apakah dia masuk dalam kriteria kuat untuk bisa meraih kemenangan,” jelasnya sambil menjelaskan peraih suara terbanyak tidak otomatis suara besar dalam keterpilihan dalam DPD otomatis memiliki elektabilitas tinggi dalam Pilgub.
Seperti diketahui, PKS, Gerindra dan Hanura hingga saat ini belum menentukan arah dukungannya dalam pilgub Jabar. ***
