Muhaimin Usulkan NU-Muhammadiyah Dapat Nobel Perdamaian

Rabu 16 Feb 2022, 2 : 53 pm
by
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, Rabu (16/2/2022)

JAKARTA-Kalangan DPR mengusulkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah menerima hadiah nobel perdamaian dunia ke 2022-2023 di Norwegia.

Hal itu mengingat jasa-jasa kedua ormas keagamaan tersebut sangat besar terkait kehidupan toleransi, kemanusiaan, demokrasi, agama yang rahmatan lilalamin dan peran itu sudah dibuktikan dalam konflik Afghanistan, Timur Tengah, Thailand dan sebagainya, sehingga mampu menyatukan dunia sampai hari ini.

“Itu saya usulkan sebagai Wakil Ketua DPR RI. Mengingat yang berhak mengusulkan nobel perdamaian itu oleh Presiden RI, Pimpinan DPR RI, anggota DPR RI, dan kelompok masyarakat. Ya, kalau tidak bisa tahun ini, tahun depan, dan makin banyak yang mengusulkan akan makin baik agar bisa diagendakan,” kata Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar di Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Ketua umum PKB ini menegaskan belum ada satu pun tokoh maupun ormas keagamaan yang menerima nobel perdamaian dunia tersebut.

Apalagi atas ikhtiar NU dan Muhammadiyah, Indonesia menjadi negara muslim terbesar di dunia. “Bahkan berkat peran NU dan Muhammadiyah, reformasi dan transisi demokrasi Mei 1998 bisa berjalan baik sampai sekarang,” tambahnya.

Apalagi lanjut Muhaimin, untuk peran dalam lembaga pendidikan, kedua ormas tersebut sangat meraksasa di dunia. Baik kualitas maupun kuantitas.

“Lembaga pendidikan NU dan Muhammadiyah sangat besar kontribusinya bagi kemajuan bangsa ini,” jelas dia.

Untuk itu, dengan Islam Nusantara yang dikembangkan NU dan Islam Berkemajuan yang dilakukan Muhammadiyah, Muhaimin mengaku dirinya mengusulkan NU dan Muhammadiyah menerima nobel perdamaian tersebut, sekaligus membentuk tim secara resmi untuk menggolkan nobel perdamaian bagi kedua ormas ini.

NU melalui Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) memulai World Conference on Religion and Peace (WCRP).

NU juga telah hadir mengupayakan penyelesian konflik di Israel-Palestina dan Afghanistan.

NU juga mempelopori International Conference of Islamic Scholars (ICIS), International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISMIL).

Muhammadiyah juga telah bertahun-tahun aktif menjadi anggota International Counter Group (ICG) dan Center for Dialogue and Coorporation among Civilisations (CDCC). Muhammadiyah telah bertahun-tahun berperan aktif dalam resolusi konflik di berbagai negara seperti konflik Moro dengan Pemerintah Filipina, Afrika Tengah dan berbagai gerakan kemanusiaan lainnya seperti di Nigeria, Thailand, Myanmar dan Palestina.

“NU-Muhammadiyah telah berjasa dan memainkan andil besar dalam memajukan dan mewujudkan narasi dan praktik Islam damai, islam toleran (Islam Rahmatan Lil alamin dan Islam Washathiyah), tidak saja di tingkat Indonesia tetapi juga di tingkat global dalam berbagai forum internasional dan lembaga pendidikan Internasional,” kata Muhaimin. ***

 

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Penghentian sementara perdagangan saham TIRA terbatas pada upaya untuk melakukan cooling down

Cuma Sekali Transaksi, Saham Perdana PNGO Mentok di Titik Autorejection Atas

JAKARTA-Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia

Segera Usut Tindakan Kekerasan Yang Dilakukan PT TPL

MEDAN-Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Tano Batak mendesak Kepolisian