JAKARTA-PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana melakukan penambahan modal melalui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue maksimal 7,12 miliar saham.
Berdasarkan Prospektus Ringkas terkait rencana rights Issue ADHI yang dikutip Rabu (24/8), jumlah saham sebanyak 7.121.658.184 lembar tersebut bernilai nominal Rp100 per lembar yang merupakan saham baru Seri B.
Pemegang saham lama ADHI yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal terakhir pencatatan (recording date), yakni 19 Oktober 2022 pukul 15.00 WIB berhak untuk membeli saham baru, dengan harga pelaksanaan yang akan dipublikasi melalu keterbukaan informasi.
Negara Republik Indonesia sebagai pemegang saham utama akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikan di PUT II.
Negara akan melakukan penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke dalam modal saham ADHI maksimal Rp1.976.000.000.000.
Rencananya, seluruh dana hasil PUT II, baik dari pemegang saham pengendali maupun dana publik akan digunakan untuk setoran modal melalui Badan Usaha Pelaksana, yaitu sebesar Rp1.976.000.000.000 yang berasal dari PMN.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut, sebesar Rp1,4 triliun untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo, senilai Rp400 miliar untuk proyek Tol Yogyakarta-Bawen dan senilai Rp200 miliar untuk SPAM Karian-Serpong.
Sementara itu, sisa dana hasil rights issue akan digunakan untuk penyertaan dan modal kerja konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan non-PSN di antaranya adalah, proyek jalan tol, preservasi jalan lintas, SPAM, pengelolaan limbah dan proyek infrastruktur lainnya.
