Akumulasi Rugi Capai Rp128,67 Miliar, AKSL Cari Modal Lewat IPO

Monday 3 Jul 2023, 4 : 29 pm
by
IPO
ILustrasi

JAKARTA-Perusahaan peer-to-peer lending (P2P), PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk (AKSL) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) untuk mengincar dana masyarakat maksimal Rp358,6 miliar di saat kinerja keuangan perseroan berada dalam tren merugi.

Berdasarkan Prospektus Awal terkait rencana IPO AKSL yang dipublikasi di Jakarta, 3 Juli 2023, perusahaan pemilik brand Akseleran ini akan menawarkan saham ke publik sebanyak-banyaknya 2.988.493.800 lembar.

Total saham IPO ini bernilai nominal Rp25 per saham, sehingga jumlah saham tersebut setara dengan 29 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Pada aksi korporasi ini, manajemen AKSL menunjuk dua penjamin pelaksana emisi Efek, yakni PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas. Adapun harga penawaran awal (book building) dibanderol sekitar Rp100-Rp120 per saham.

Dengan demikian, Akseleran berharap melalui aksi korporasi ini perseroan bisa meraup dana masyarakat sebanyak-banyaknya Rp358,6 miliar.

Rencana IPO ini sejalan dengan ambisi AKSL yang akan mengakuisisi perusahaan pembiayaan di tengah tren penurunan kinerja keuangan Akseleran.

Per 31 Januari 2023, AKSL mencatatkan akumulasi rugi mencapai Rp128,67 miliar atau mengalami kenaikan dibanding per 31 Desember 2022 yang sebesar Rp124,32 miliar.

Sementara itu, pada 31 Desember 2021 jumlah akumulasi rugi Akseleran sebesar Rp101,78 miliar.

Lonjakan defisit AKSL tersebut sejalan dengan tren peningkatan rugi bersih perseroan dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk Tahun Buku 2022, perusahaan teknologi finansial (fintech) ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp22,48 miliar, sedangkan pada 31 Desember 2021 rugi bersih mencapai Rp30,4 miliar.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Wali Kota Bekasi Jenguk Baim Seorang Anak Terkapar Penyakit Kronis Viral Lantunkan Ayat Suci Al-Quran Di RSPAD

BEKASI-Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi menjenguk seorang anak yang sedang

Belum Ada Sistem Pencegahan Korupsi Daerah

JAKARTA-Tindak korupsi sangat rawan terjadi di daerah. Berbagai lembaga dan