Amien Rais Lakukan Intimidasi Politik Melemahkan KPU

Sunday 3 Mar 2019, 1 : 45 pm
by

JAKARTA-Ketua Badan Pekerja Setara Institute, Hendardi mengeritik keras sikap Amien Rais yang terus melakukan intimidasi politik melemahkan kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini merupakan bentuk pembodohan terhadap masyarakat agar tidak percaya pada produk demokrasi yang sedang berjalan.

Kritik keras Hendardi ini menanggapai pernyataan Amien Rais dalam aksi Forum Umat Islam (FUI) Jumat (1/3/2019). Saat itu, politikus senior PAN ini mengumbar tentang gejala kecurangan KPU.

Menurut Hendardi, pernyataan Amien Rais merupakan suatu hal yang wajar dalam konteks mengingatkan KPU untuk bekerja professional, adil, dan berintegritas. Tetapi, pada saat yang bersamaan Amien Rais juga menebar ranjau yang ditujukan untuk membenarkan tindakan-tindakan ‘perlawanan’ atas produk kerja KPU manakala menurut pandangannya KPU melakukan kecurangan yang terstruktur, sistematis dan massif.

Padahal, secara politik, FUI dan Amien Rais adalah organisasi dan individu politik yang pada Pemilu 2019 berafiliasi dengan Prabowo-Sandi. Oleh karenanya pernyataan-pernyataan keras Amien atas KPU harus dipandang sebagai bentuk intimidasi politik yang ditujukan untuk membangun opini public untuk melemahkan KPU.

“Namun pada saat bersamaan memberikan insentif politik elektoral pada Prabowo-Sandi bahwa kandidat yang diusungnya didzalimi oleh rezim, dicurangi dan seterusnya. Pesimisme semacam ini bukan hanya melemahkan KPU tetapi juga mengajarkan masyarakat untuk tidak percaya pada produk demokrasi yang sedang berjalan,” terangnya.

Hendardi menegaskan, KPU adalah produk DPR dimana di dalamnya terdapat anggota fraksi-fraksi dari partai pengusung Prabowo-Sandi. Di dalam setiap pengambilan keputusan-keputusan teknis kepemiluan, KPU juga melibatkan wakil dari masing-masing pasangan calon, sepanjang tidak melampaui kewenangannya.

“Jadi, semestinya tidak ada alasan bagi Amien dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, untuk tidak percaya KPU,” serunya.

Meskipun demikian, KPU memang harus dikawal bukan ditakut-takuti atau diancam, karena integritas dan keadilan Pemilu adalah kepentingan rakyat. Karena itu, semua tuduhan dugaan kecurangan satu persatu telah diklarifikasi oleh KPU.

“Kita semestinya mendukung independensi KPU dan jauhkan KPU dari potensi tidak netral dalam kontestasi Pemilu, karena jika KPU tidak tidak independen, bukan hanya kubu Prabowo-Sandi yang dirugikan tetapi juga kubu Jokowi-Amin. Bahkan yang paling dirugikan adalah rakyat, karena harus menerima produk demokrasi yang tidak berkualitas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

ISEF

BNI Syariah Berkomitmen Dukung Pengembangan Industri Halal

JAKARTA-BNI Syariah berkomitmen mendukung pengembangan industri halal di Indonesia Sharia

Banyak Parpol Korupsi, Golput Makin Melonjak di Pemilu 2014

JAKARTA-Jumlah golongan putih (golput) atau kelompok masyarakat yang tidak akan