Amnesty Bocorkan Temuan Internasional yang Menyebutkan Jokowi Menggunakan Hukum untuk Mengontrol Parpol

Tuesday 14 Nov 2023, 6 : 40 pm
DIREKTUR Amnesty International Indonesia, Usman Hamid

JAKARTA-Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan terjadi gejala resesi demokrasi dengan menguatnya mobilisasi populisme.

Itu bisa ditandai dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan pendekatan politik populisme, dibangun lewat dua anaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

Hal itu disampaikan Usman di hadapan sejumlah rektor perguruan tinggi, pengamat, dan aktivis demokrasi di Indonesia yang diselenggarakan di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

Hadir sebagai narasumber yaitu pakar hukum dari UGM Prof. Zaenal Arifin Mochtar, pakar politik Ikrar Nusa Bhakti, Direktur Eksekutif Amnesty Usman Hamid, pakar tata hukum negara Bivitri Susanti, dan Refly Harun.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menjadi moderator acara.

“Apa saja gejala-gejala demokrasi kita mengalami resesi. Mobilisasi populisme. Jokowi sangat kental dengan ini. Sekarang yang dibangun dengan Kaesang dan juga dengan Gibran bukan hanya politik dinasti tetapi membangun populisme. Seolah-olah ada seorang penyelamat anak muda yang akan memperbaiki Indonesia dari segala ancaman-ancaman itu,” kata dia dalam diskusi bertajuk Menyelamatkan Demokrasi dari Cengkeraman Oligarki dan Dinasti Politik.

Usman Hamid mengatakan demokrasi Indonesia tentang kebebasan sedang mengalami resesi.

Demikian juga demokrasi secara ekonomi tentang kesejahteraan dan keadilan sosial, sedang mengalami resesi.

Karena itu, dia meragukan pelaksanaan Pemilu 2024 nantinya akan berjalan jujur dan adil.

“Mungkin pemilu tahun depan menjadi pemilu pertama di era reformasi yang tidak jujur dan tidak adil. Karena itu kita harus menghentikan kemungkinan itu terjadi,” kata dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

MBR Dapat Miliki Rumah Dengan Bunga 5%

JAKARTA – Setelah disahkannya Undang-undang (UU) Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) maka

Reshuffle Kabinet, Demi Bangsa atau Demi Jokowi?

Oleh: Ferdinand Hutahaean Belakangan ini ruang dengar publik kembali direcoki