AS Kembali Borong Kopi Indonesia

Thursday 16 Apr 2015, 2 : 40 pm
by

SEATTLE-Demam kopi di Amerika seolah mencapai puncaknya. Para pengusaha kopi Amerika Serikat (AS), Amerika Latin, dan Amerika Selatan beramai-ramai memborong kopi spesial asal Indonesia di pameran Specialty Coffee Association of America (SCAA) pada 9-12 April 2015 di Washington State Convention Center, Seattle, AS. Total transaksi saat ini hampir mencapai USD 6,5 juta. “Perkiraan hasil transaksi ini cukup menggembirakan. Kami berharap akan ada banyak lagi transaksi lanjutan,” jelas Atase Perdagangan Indonesia di Washington D.C. Made Marthini, di Seattle, Senin (13/4).

Menurut Made, Indonesia memperkenalkan berbagai produk kopi. Namun, transaksi dagang yang terbesar masih pada produk green bean (biji kopi). Produk varian kopi seperti biskuit dan permen dari kopi, cofee mix 3in-one, roasted dan grinded, serta kopi dingin (cold brew coffee) juga mendapat tempat di hati para buyers Amerika Latin dan Amerika Selatan. “Selain membeli kopi Jawa Timur, pembeli Kolombia dan Meksiko juga melakukan pembelian biskuit rasa kopi yang menurut mereka akan laku karena cocok dengan selera di negara mereka,” ujar Made.

Selain itu, ada juga produk yang berkaitan dengan food service yang juga diburu pembeli, antara lain gelas kertas (paper cups) sebagai wadah kopi panas, kopi instan, teh, dan daun kopi. Peserta di Paviliun Indonesia tahun ini antara lain Koperasi Permata Gayo dari Benar Meriah Aceh, PT. Agel Langgeng, PT. Sari Makmur Tunggal Mandiri, PT. Harapan Bersama, PT. Indokom Citra Persada, CV. Sidikalang, PT. Sabbani Internasional, Kopiku Indonesia, PT. Sam Karya Abadi, PT. Java Prima Abadi, PT. Cofindo, PT. Ulang Jaya Internasional, CV. Yudiputra, PT. Wahana Graha Makmur, dan Derian Coffee.

Paviliun Indonesia dapat hadir di SCAA 2015 ini atas dukungan dan kolaborasi Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertanian, Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, serta para pelaku usaha kopi lainnya termasuk dua orang Barista Indonesia yang memiliki bisnis di AS.

Tahun depan Indonesia berencana kembali berpartisipasi di SCAA ke-28 yang akan diselenggarakan di kota Atlanta. “Mudah-mudahan tahun depan Indonesia mampu meningkatkan profil kopi spesial Indonesia sehingga memberi kontribusi bagi ekspor. Bukan hanya produk green bean, tetapi juga produk inovatif bernilai tambah lainnya yang terkait kopi, seperti mesin roasting, alat brewing kopi, dan sebagainya,” ujar Made.

Berdasarkan data statistik U.S Department of Commerce, Bureau of Census, impor kopi AS dari Indonesia pada periode Januari-Desember 2014 mencapai USD 323,10 juta atau mengalami kenaikan sebesar 11,29% dibandingkan periode yang sama tahun 2013 sebesar USD 290,34 juta. Sementara impor kopi AS dari dunia untuk periode Januari-Desember 2014 sebesar USD 5,88 miliar atau meningkat sebanyak 10,46% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Saat ini Indonesia berada di peringkat ke-6 (naik satu peringkat dari tahun sebelumnya) sebagai negara sumber impor kopi AS dengan pangsa pasar sebesar 5,49%, dengan posisi berada di bawah Brasil, Kolombia, Vietnam, Kanada, dan Guatemala.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tumbuh Melambat, Posisi Uang Beredar Capai Rp 5.529,0 Triliun

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam

Katalis Merah Putih Inovasi ITB Sukses Kembangkan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

BANDUNG-novasi katalis Merah Putih yang dihasilkan Tim Peneliti Institut Teknologi