ASDP Bukukan Pendapatan Rp3,55 Triliun

Monday 11 Apr 2022, 8 : 49 am
by
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

JAKARTA-PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membukukan pendapatan Rp3,55 triliun pada 2021, melampaui dari total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 pada 2019 sebesar Rp3,31 triliun dan naik 13,45 persen dibanding realisasi pada 2020.

Perseroan juga meraup laba bersih Rp326,3 miliar pada 2021 atau mencapai 293,3 persen dari target.

Angka tersebut tumbuh 80,13 persen dari laba pada 2020 sebesar Rp181,14 miliar.

“Capaian laba bersih 2021 itu menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah sejak ASDP berdiri,” ujar Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi di Jakarta, Minggu (10/4).

Dia mengungkapkan bahwa pencapaian kinerja positif 2021 dikontribusikan oleh kinerja penyeberangan, baik produksi perintis dan komersial (gabungan) antara lain produksi penumpang mencapai 4,42 juta orang atau naik sebesar 12 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 3,95 juta orang.

Lalu kendaraan roda 2 dan 3 sebanyak 2,39 juta unit atau turun 12 persen dari 2,73 juta unit, kendaraan roda 4/lebih mencapai 2,92 juta unit atau naik 41 persen dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 2,07 juta unit, dan barang mencapai 2,46 juta ton atau naik 149 persen bila dibandingkan realisasi 2020 sebanyak 990 ribu ton.

“Selama pandemi, terjadi shifting perubahan perilaku dari pejalan kaki ke kendaraan pribadi atau kendaraan penumpang sehingga terjadi peningkatan pada kendaraan penumpang. Sedangkan untuk logistik, kenaikan didukung regulasi bahwa tidak ada pembatasan pergerakan untuk kendaraan logistik, khususnya pada periode libur hari raya,” jelasnya.

Selain itu, kinerja positif juga didukung program pengendalian biaya melalui langkah efisiensi yang ditunjukan dengan operating ratio 72,05 persen lebih rendah dibanding 2020 sebesar 76,91 persen.

Selanjutnya, BOPO 2021 sebesar 91,51 persen lebih rendah dibanding 2021 sebesar 98,39 persen.

Hal ini menunjukan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan efisiensinya dengan adanya pengendalian keuangan terhadap realisasi beban pokok dan beban usaha.

Hal yang sama dengan peningkatan cash ratio sebesar 276,58 persen tumbuh sebesar 88,5 persen dari 2020, dan current ratio sebesar 324,45 persen tumbuh sebesar 87,78 persen dari 2020.

“Dari kondisi ini, posisi ASDP menjadi perusahaan solvable, yakni memiliki kemampuan untuk membayar seluruh total hutangnya menggunakan total aset sebesar 15,98 persen, dan Debt to Equity 8,67 persen,” tutur Ira.

Selain itu, pada 2021 ASDP juga berhasil membukukan nilai EBITDA positif sebesar Rp790,83 miliar, tumbuh sebesar 42,17 persen dari 2020 sebesar Rp556,24 miliar.

Hal ini menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan tingkat profitabilitas yang semakin baik dari tahun ke tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Said Abdullah: Tak Perlu Pansus, Cukup Panja Jiwasraya Saja

JAKARTA-Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah mengaku

DPR Cemas Pendidikan Non Formal Tak Terurus

JAKARTA-Masyarakat dan pegiat pendidikan mempertanyakan kebijakan penghilangan nomenklatur pendidikan masyarakat