Asing Masih Terus Bukukan Net Sell

Thursday 2 Oct 2014, 7 : 49 am
by

JAKARTA-S&P turun 1.32% kemarin akibat kekhawatiran ekonomi Eropa setelah memburuknya data index manufaktur terutama Jerman yang jatuh ke level di bawah 50. Penurunan S&P juga mengantisipasi berakhirnya QE. Di sisi lain, EIDO terkoreksi 1.4%. Nikel melanjutkan koreksi dimana kali ini melemah 1.3% masih akibat kekhawatiran kenaikan inventori. Sementara itu, Timah menguat tipis 0.2%. Harga CPO melemah 1%, setelah sebelumnya menguat dalam 2 hari berturut-turut.

Analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan bursa Asia pagi ini melemah cukup signifikan sebesar 1% merespon sentimen yang sama pada pelemahan S&P. IHSG kemarin terkoreksi signifikan pada penutupan perdagangan sehingga hanya ditutup menguat tipis 0.06%. Asing terus membukukan net sell selama 7 hari berturut-turut dengan total mencapai US$400juta sebagai kombinasi potensi kenaikan Fed rate, berakhirnya QE, dan kondisi politik yang tidak stabil. Ketidakstabilan politik diperparah oleh terpilihnya pimpinan-pimpinan DPR yang berasal dari partai yang beroposisi dengan pemerintah. “Hal ini menimbulkan kekhawatiran partai pemerintah tidak akan kuat di DPR. Rupiah pagi ini melemah 0.16% ke level Rp12,155/US$,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

cadangan devisa

Cadangan Devisa Oktober 2020 Tercatat USD133,7 Miliar

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir

Saling Puji, Sultan HB X dan Mahfud MD

YOGYAKARTA-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengatakan, saat