JAKARTA-Kinerja Bank Artha Graha (BAG) dinilai cukup kinclong. Lantaran berhasil menggenjot pertumbuhan laba sebesar 80,92% pada 2013 lalu. Tentu saja kesuksesan capaian ini, karena kerja kerasa dan konsolidasi internal perusahaan. “Konsolidasi internal mampu menyaluran kredit pada sektor-sektor ekonomi berprospek, baik yang memiliki risiko dapat diukur dan dimitigasi dengan baik,” kata Direktur Utama Bank Artha Graha, Andy Kasih, di Jakarta, Jumat, (21/02/2014)
Lebih jauh Andy Kasih menambahkan laba yang diperoleh pada akhir 2013 lalu sebesar Rp 241,5 miliar. Sedangkan berdasarkan laporan keuangan pada 2012, laba yang diperoleh mencapai Rp 133,3 miliar.
Menurut Andy, upaya lain perusahaan adalah pengawasan ketat terhadap penyelesaian kredit bermasalah, serta evaluasi terhadap seluruh portofolio perkreditan dan mempertimbangkan kondisi ekonomi makro.
Dikatakan Andy, secara umum kondisi ekonomi makro tahun lalu mempengaruhi kinerja Bank Artha Graha, terutama karena terjadi kenaikan biaya dana atau cost of fund. “Namun peningkatan tersebut masih terkendali,” ujar Andy yang tak bersedia menyebutkan besaran cost of fund.
Adapun kredit yang disalurkan tahun lalu mencapai Rp 15,44 triliun, tumbuh 1,51% dibanding akhir 2012 yang mencapai Rp 15,21 triliun. Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tahun lalu mencapai Rp 17,36 triliun, menurun 0,17% dibanding akhir 2012 yang mencapai Rp 17,39 triliun.
Terakhir, total aset Bank Artha Graha tahun lalu mencapai Rp 21,21 triliun, lebih tinggi 3,21% dibanding akhir 2012 yang mencapai Rp 20,55 triliun. Rasio kredit terhadap simpanan masyarakat (LDR) meningkat sedikit dari 87,42% di akhir 2012 menjadi 88,92% di akhir 2013. Sedangkan besaran CAR juga sedikit meningkat dari 16,45% di akhir 2012 menjadi 16,75% di akhir 2013. **cea