Bank Ekonomi ‘Diserang’ Massa

Tuesday 11 Nov 2014, 6 : 42 pm
by

JAKARTA-Sekitar 50 orang karyawan Professtama Tehnik Cemerlang pada Selasa (11/11) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pusat Bank Ekonomi Raharja Tbk, Graha Ekonomi, Jl. Setiabudi Selatan Kav. 7-8 Jakarta Selatan. Massa aksi yang datang membawa atribut dengan beragam tuntutan ini mendesak pihak Bank Ekonomi, memberikan penjelasan kepada Presiden Direktur PT Proffesstama Teknik Cemerlang (PTC) Jakarta, Sanny Suharli mengenai alasan pemutusan sepihak L/C dan pemberhentian semua fasilitas perbankan tanpa ada dasar yang jelas.

Menurut Koordinator Aksi, Hendrik Hali Atagoran, aksi solidaritas ini dilakukan karena permintaan audiensi yang dilakukan atasan mereka (Sanny Suharli) tidak pernah dihiraukan oleh pihak Bank Ekonomi. Hal ini membuktikan pihak Bank Ekonomi tidak beritikad baik dalam menyelesaiakan persoalan. Karena itu, pihaknya terus mendesak jajaran direksi, khususnya Presiden Direktur Bank Ekonomi Tony Turner dan Direktur Gimin Sumalim untuk memberikan penjelasan secara transparan alasan diberhentikannya L/C secara sepihak dan semua fasilitas perbankan. Apalagi faktanya, tidak ada alasan rasional bagi Bank Ekonomi menghentikan L/C itu. “Kami tidak akan diam. Tindakan Tony Turner dan Gimin Sumalim yang melayangkan surat kepada Bursa Efek Indonesia, adalah bentuk pembohongan pihak Bank Ekonomi,” ujar Hendrik di Jakarta, Selasa (11/11).

Hendrik mengaku, persoalan yang menimpa PT Professtama Tehnik Cemerlang memang tidak seheboh Bank Century. Namun, persoalan ini berdampak pada terancamnya nasib para karyawan yang bersandar pada PT Professtama Tehnik Cemerlang. Pada gilirannya, kasus ini berimbas pada merosotnya kepercayaan masyarakat akan dunia perbankan. “Masih segar di ingatan, kasus century yang membuat banyak nasabah hilang kepercayaannya akan kredibilitas Bank,” ujarnya.

Padahal kata Hendrik, pihak Bank berkewajiban untuk menyelesaikan pengaduan masyarakat seperti yang diamanatkan oleh Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/1/PBI/2014 tentang perlindungan konsumen jasa sistem pembayaran dan SE OJK No. 2/SEOJK.07/2014 tentang Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan, yang mulai berlaku tanggal 6 Agustus 2014. “Kami berharap, dengan adanya aksi ini, pihak Bank Ekonomi dapat membuka mata bahwa tindakan sewenang-wenang dan arogansi yang ditunjukan adalah sebuah perbuatan yang tidak benar dan patut untuk dikritisi,” ungkapnya.

Massa aksi yang merasa peduli akan nasib nasabah perbankan berharap, semua nasabah harus diberikan ruang untuk mengadu seperti yang diamanatkan oleh PBI. Dengan demikian, keluhan dari para nasabah dapat dijadikan masukan bagi perbaikan dunia perbankan di Indonesia. “Aksi ini bukan hanya untuk kepentingan atasan kami dan kepentingan kami karyawan PT Professtama Tehnik Cemerlang. Tetapi untuk kebaikan semua nasabah Bank di seluruh tanah air,” ungkap salah seorang massa aksi, Matius.

Aksi yang dimulai pada pukul 11.00 WIB ini berakhir pada pukul 13.00 dengan tertib dan aman. Perwakilan massa aksi pun berhasil bertemu dengan pihak Bank Ekonomi. Wim dan Yusri yang dimandatkan untuk bertemu dengan perwakilan berjanji akan menyampaikan tuntutan massa aksi yang menginginkan nasabah atas nama Ir. Sanny Suharli bertemu dengan Tony Turner dan Gimin Sumalim yang adalah pimpinan di Bank Ekonomi. Massa aksi akhirnya membubarkan diri dan kembali ke Daan Mogot Jakarta Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Dilecehkan Nasdem-PKB, Dewan Pakar: PKS Buka Opsi Bentuk Poros Baru

JAKARTA-Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Annar Salahudin Sampetoding mengakui

NTB Tawarkan Lahan Untuk Industri Korsel

JAKARTA-Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad menawarkan kerjasama dengan Gubernur