BEI: Pasar Modal RI Tetap Resilience di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Wednesday 10 Aug 2022, 11 : 22 pm
by
Ilustrasi

JAKARTA-PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai bahwa hingga pertengahan Kuartal III-2022, kondisi pasar modal di dalam negeri tetap menunjukkan resiliensi yang tinggi di tengah dinamika perekonomian global dan domestik.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam pemaparannya di acara Peringatan 45 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia yang digelar secara hybrid, Rabu (10/8).

Dia menyatakan, hingga 8 Agustus 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 7,68 persen ke level 7.086 dibandingkan dengan posisi di akhir 2021.

Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga awal Agustus mencapai Rp15,4 triliun.

Sedangkan, rata-rata volume transaksi harian sebanyak 23,4 miliar saham, frekuensi transaksi harian tercatat mencapai 1,3 juta kali atau meningkat lebih dari 6,2 persen dibandingkan setahun sebelumnya.

Dari sisi pencatatan Efek sampai 8 Agustus 2022, BEI berhasil menorehkan 38 pencatatan Efek saham (per hari ini sebanyak 43 saham), enam obligasi baru dan satu Exchange-Traded Fund (ETF) baru.

Apabila dilihat dari performa sisi supply sampai dengan akhir Juni 2022, BEI mencatatkan pertumbuhan jumlah Perusahaan Tercatat tertinggi dalam lima tahun terakhir, di antara bursa-bursa saham Asean lainnya.

Tidak hanya itu, BEI juga telah melampaui jumlah 800 Perusahaan Tercatat untuk instrumen saham.

Pada sisi demand, jumlah investor pasar modal yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sampai 8 Agustus 2022 mengalami peningkatan 1,88 juta investor atau sebesar 25,2 persen menjadi 9,38 juta investor untuk total investor saham, obligasi dan reksa dana berdasarkan data Single Investor Identification (SID).

Khusus untuk investor saham, peningkatan tercatat sebesar 18 persen menjadi 4,07 juta investor.

Jika dilihat komposisi investor berdasarkan aktivitas transaksi, per Juli 2022, investor ritel membukukan aktivitas transaksi mencapai 46,8 persen dari total rata-rata nilai transaksi harian.

Investor syariah mencapai 112.248 investor per akhir Juli 2022.

Pencapaian BEI

BEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), KSEI dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) yang didukung oleh stakeholders telah meluncurkan serangkaian inisiatif strategis di 2021, mulai dari Klasifikasi Industri Baru (IDX-IC) dan peluncuran Whistle Blowing System (WBS).

Selain itu, meluncurkan enhancement Sistem Penyelenggaraan Pasar Alternatif (SPPA), peluncuran Daftar Efek dalam Pemantauan Khusus (Notasi Khusus ‘X’) hingga Penutupan Kode Broker dan Penyesuaian Mekanisme Perdagangan bersifat Ekuitas.

Sementara itu, selama paruh pertama 2022, BEI telah meluncurkan Notasi Khusus baru ‘N’ untuk penanda perusahaan dengan multiple voting shares pada 31 Januari 2022 dan penutupan Kode Domisili yang efektif!pada 27 Juni 2022.

BEI juga telah menerbitkan Peraturan Bursa terkait Produk Waran Terstruktur pada 11 April 2022.

Adapun peraturan yang diluncurkan oleh BEI, antara lain Peraturan Nomor I-P tentang Pencatatan Waran Terstruktur di Bursa, Peraturan II-P tentang Perdagangan Waran Terstruktur di Bursa dan Peraturan III-P tentang Liquidity Provider Waran Terstruktur di Bursa.

BEI berharap, peluncuran Waran Terstruktur dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, yang pada akhirnya bisa mendukung peningkatan nilai transaksi, jumlah investor, serta peningkatan daya tahan industri pasar modal terhadap fluktuasi pasar global dan domestik di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

17 Januari 2024, Sukuk Mora Telematika Indonesia Senilai Rp279,63 Miliar Dicatatkan di BEI

JAKARTA-Manajemen PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) telah menyelesaikan penawaran

WIKA Salurkan 1.725 Paket Sembako untuk Warga DKI dan Jabar

JAKARTA-Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H, PT WIJAYA KARYA