JAKARTA-Salah satu partai politik dari negara tetangga, Timor Leste, Bloku Unidade Popular (BUP) menyambangi Indonesia untuk belajar berpolitik, terutama dalam aspek demokrasi, terhadap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB sendiri di Timor Leste cukup populer karena sosok pendiri PKB, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. BUP menyambangi PKB dipimpin oleh Wakil Ketua Umum, Hermenegildo Lopes Kupa. “Kedatangan kami ke sini (PKB) untuk berguru. Belajar politik dan demokrasi. Apalagi PKB sebagai partai yang berhasil. Makanya kami lakukan kerja sama antar partai ini,” kata Lopes di Gedung DPP PKB, Jakarta, Kamis (7/1).
Lopes juga memuji keberhasilan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar dalam memimpin partai warga Nahdliyin itu. Apalagi ketika ada konflik pun sosok Cak Imin, panggil akrabnya, berhasil membawa PKB di pentas politik nasional. “Sehingga dengan kerja sama ini, kami berharap, partai kami bisa memenangi pemilu 2017 nanti dengan banyak kursi di parlemen. Dan bagi PKB dapat memenangi pemilu 2019 dan Cak Imin bisa jadj presiden,” tegasnya.
Lopes pun menjelaskan alasannya memilih PKB untuk belajar berpolitik. Menurutnya, selain faktor Cak Imin yang merupakan tokoh muda yang terlibat langsung dalam perkembangan kenaikan PKB, juga karena faktor Gus Dur. Sosok Gus Dur sebagai guru bangsa, menurutnya, sangat menginspirasi masyarakat Timor Leste.
“Salah satunya, setelah Timor Leste berpisah dari Indonesia. Gus Dur saat jadi presiden yang membuka jalur transportasi udara. Sehingga Merpati bisa ke sana,” katanya.
Di tempat yang sama, sebagai tuan rumah, PKB menyambut baik kedatangan PUB ini. Apalagi PKB, sebagai parpol bagian dari pemerintah terus mendukung dan berkomitmen untuk memajukan demokrasi. “Jadi mengusung demokrasi ini menjadi aalah satu pilar parpol agar terus maju dan berkembang. Dan mereka datang untuk belajar demokrasi,” katanya.
Menurutnya, kerja sama ini ke depannya menjadi rencana strategis dan tepat. Apalagi PUB sendiri sebagai parpol nasionalia dan demokrat. “Kerja sama ini akan lebih erat. Baik sebagai partai politik maupun negara. Jadi ini sangat strategis,” tandasnya. (TMY)
