BI: Pertumbuhan Harga Properti Residensial Masih Melambat

Thursday 11 Feb 2016, 4 : 39 pm
by
Ilustrasi Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah

JAKARTA-Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) triwulan IV-2015 kembali mengindikasikan adanya perlambatan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer. Hal ini tercermin dari Indeks Harga Properti Residensial pada triwulan IV-2015 yang tumbuh sebesar 0,73% (qtq) atau 4,62% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan III-2015 yang tercatat sebesar 0,99% (qtq) atau 5,46% (yoy).

Keterangan tertulis Departemen Komunikasi BI menjelaskan perlambatan pertumbuhan harga rumah terutama terjadi pada rumah tipe besar (0,38%, qtq). “Melambatnya kenaikan harga diperkirakan masih akan berlanjut pada triwulan I-2016,” demikian dikutip dari situs bi.go.id, Kamis (11/2). ​​

Disebutkan, perlambatan kinerja properti juga tercermin dari melambatnya pertumbuhan penjualan properti residensial yaitu sebesar 6,02% (qtq), lebih rendah dibandingkan 7,66% (qtq) pada triwulan-III 2015 dan 40,07% (qtq) pada periode yang sama tahun lalu. Secara triwulanan, perlambatan penjualan tersebut terjadi pada semua tipe rumah terutama rumah tipe besar. Perkembangan ini sejalan dengan melambatnya pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR).

Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial masih bersumber dari dana internal pengembang. Sebagian besar pengembang (61,52%) menggunakan dana sendiri sebagai sumber pembiayaan usahanya. Sementara itu, sumber pembiayaan konsumen untuk membeli properti masih didominasi oleh pembiayaan perbankan (KPR). ​“Sebanyak 75,77% responden masih memanfaatkan KPR sebagai fasilitas pembiayaan dalam pembelian properti residensial, khususnya pada rumah tipe kecil,” pungkasnya. ​​

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Pengurangan Sampah Jangan Andalkan Infrastruktur

JAKARTA– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berperan dalam

BI-OJK Perkuat Wawasan Hakim di Bidang Kebanksentralan

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk