Bio Farma Nyatakan 100% Siap Terima Bibit Vaksin Covid Dari Eijkman

Tuesday 9 Feb 2021, 4 : 57 pm
by
ilustrasi vaksin

JAKARTA-Juru Bicara Vaksinasi PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto mengaku sudah siap 100 persen untuk menerima kandidat vaksin Covid-19 dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman yang akan dikembangkan menjadi vaksin covid Merah Putih berbasis rekombinan.

“Kami 100 persen siap untuk menerima kandidat vaksin dari Eijkman untuk kami lakukan proses lebih lanjut. Dan, mudah-mudahan bisa segera. Memang tantangannya dalam uji klinis, karena sekarang relawannya agak sulit. Sebagian besar akan dan sudah diberikan vaksin,” kata Bambang dalam diskusi virtual bertema “Vaksinasi Kian Meniti, Indonesia Bebas Pandemi” di Jakarta, Selasa (9/2).

Bambang mengungkapkan, kesiapan Bio Farma untuk membuat vaksin covid didasari oleh kemampuan perusahaan dalam memproduksi vaksin Hepatitis B yang juga berbasis rekombinan.

“Terkait vaksin Merah Putih berbasis recombinant, kami juga sudah mempunyai kompetensi untuk itu,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, proses dari hilir hingga ke hulu pembuatan vaksin Merah Putih berbasis rekombinan mirip dengan pembuatan vaksin Hepatitis B rekombinan.

“Pembuatan vaksin Merah Putih recombinant tentu tidak jauh juga teknologi dan fasilitasnya dengan pembuatan vaksin Hepatitis B yang juga recombinant. Bio Farma sudah lebih dari 130 tahun berkecimpung di dunia vaksin,” jelas Bambang.

Sebelumnya, kata Bambang, Bio Farma telah menerima vaksin dari SinoVac dalam bentuk bulk sebanyak 15 juta dosis pada 12 Januari 2021.

“Ini sudah mulai diproduksi sejak 14 Januari 2021 dan diharapkan bisa selesai pada 11 Februari 2021. Sehingga, bulk 15 juta dosis ini kita akan memperoleh 13 batch (satu batch sebanyak 950 ribu dosis),” katanya.

Hingga 8 Februari 2021, Bio Farma telah memproduksi 11 batch dan tiga batch di antaranya sudah dilakukan uji klinis, serta sudah dianggap memenuhi syarat oleh Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (Badan POM).

“Tetapi, kami masih menunggu izin penggunaannya dari Badan POM,” ucap Bambang.

Kemudian tahap kedua penerimaan vaksin dari SinoVac dalam bentuk bulk pada 2 Februari 2021 sebanyak 10 juta dosis.

“Tetapi, ini diproduksi setelah yang 15 juta dosis selesai diproduksi. Diperkirakan selesai pada 20 Maret 2021, karena kami hanya mempunyai satu fasilitas produksi,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Labuan Bajo

Menpar Berharap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Premium

LABUAN BAJO-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap Labuan Bajo, Kabupaten

UU PPMI, Sistem Proteksi Berbasis Digital Lindungi TKI

JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat