BPS: Inflasi Agustus 0,12%

Monday 2 Sep 2019, 12 : 30 pm
Kompas.com

JAKARTA-Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan tekanan inflasi mencapai 0,12% pada Agustus 2019. Sektor pangan masih menjadi faktor yang ikut mempengaruhi tekanan inflasi. “Perkembangan harga komoditas Agustus menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan pemantauan BPS di 82 kota Agustus 2019 ini inflasi 0,12%” kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2019).

Menurut Suhariyanto, dengan inflasi tersebut, maka inflasi tahun kalender Januari-Agustus sebesar 2,48% dan secara tahunan 3,49%. “Melihat angka tahunan ini angkanya masih terkendali karena target kita 3,5% tentunya kita harap inflasi bulan berikutnya sampai Desember tetap terkendali,” ujarnya.

Suhariyanto menjelaskan dari 82 kota yang dipantau, 44 kota di antaranya mengalami inflasi. Sementara 46% atau 38 kota alami deflasi. “Inflasi tertinggi terjadi di Kudus 0,82%. Terendah di Tasikmalaya, Madiun, Pare-Pare 0,04%. Deflasi tertinggi di Bau-Bau 2,10% dan deflasi terendahnya Tegal, Palopo 0,02%” tuturnya.

Lebih jauh kata Suhariyanto, bahan makanan tercatat mengalami deflasi 0,19% dan memberikan andil ke inflasi Agustus 0,06%. “Penurunan harga bawang merah, ini karena musim panen raya di berbagai sentra produksi bawang merah di Bima, Pati, Nganjuk, dan Brebes. Andil bawang merah ke deflasi 0,08%” tuturunya.

Penurunan harga bawang merah ini terjadi di 79 kota. Kemudian andil yang kedua ialah tomat sayur 0,06% terhadap deflasi. Lalu bawang putih andil deflasi 0,02%.
“Daging ayam ras dan sayur buah buahan masing masing 0,01% itu yang sebabkan bahan makanan deflasi. Perlu diwaspadai harga yang naik seperti cabai merah kasih andil ke inflasi 0,1% jadi penurunan supply cabai merah di beberapa produksi karena kemarau yang panjang sebabkan kenaikan harga di 62 kota di Mamuju kenaikan 54% di kupang 14%” jelasnya.

Sementara khusus untuk cabai rawit mengalami peningkatan dengan andil inflasi sebesar 0,07%. Pergerakan harga cabai lebih tinggi di 73 kota, misalnya Makassar serta di Parepare.

“Kemudian kenaikan harga ikan segar dan kentang 0,01%. Jadi bahan makanan meski deflasi ada komoditas penurunan tapi ada juga komoditas yang naik yang paling mencolok adalah cabai merah,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Sinergi Pusat-Daerah, Kunci Pencapaian Ekspor Nasional

BANDUNG-Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Nus
Bursa Saham, IHSG, Saham EMTK, Saham TBIG

IHSG Berpotensi Teruskan Tren Naik, Koleksi Saham Pilihan Analis

JAKARTA-Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini