Bubble Economy, Indonesia Diambang Krisis Keuangan

Sabtu 8 Agu 2015, 6 : 39 pm
by

JAKARTA-Indonesia akan segera memasuki ekonomi dengan pertumbuhan semu (‘bubble economy’) karena ditopang fundamental ekonomi yang rapuh. Gelembung ekonomi ini sebagai indikator awal menuju krisis moneter . Kondisi ini semakin mempertegas, Indonesia tengah berada diambang krisis keuangan. “Indonesia bakalan mengalami krisis ekonomi berkepanjangan. Saya baru kembali dari Singapura. Negara Singa ini memang mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, tetapi tidak separah IndonesiaS,” ujar Ketua Komite Tetap Sarana Produk Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Hamka Yandhu di Jakarta, Sabtu (8/8).
Dia melihat, angka pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik. Akan tetapi, pertumbuhan positif ini menyimpan bom waktu yang setiap saat bisa meledak. Hal ini disebabkan karena kualitas pertumbuhan ekonomi itu semu yang secara faktual ekonomi Indonesia kropos. “Kalau kita lihat indikator makro berupa pertumbuhan ekonomi sejak awal tahun 2015 ini mencapai angka 5 persen secara kumulatif. Ini hal yang positif,” jelasnya.
Aakan tetapi ujarnya, angka pertumbuhan ini tidak didukung indikator makro seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah hingga mencapai angka Rp 13.500 per dolllar AS. “Angka inflasi juga masih tinggi,” tuturnya.
Data-data makro ekonomi ini memperlihatkan potensi buble economy tidak bisa dihindari lagi. Jika selama ini, bubble economy ini dipicu oleh kredit kendaraan bermotor dan kredit kepemilikan rumah, tetapi kartu kredit menjadi pemicu utama.
Indikasinya, banyak tagihan kartu kredit yang tidak dibayar oleh debiturnya. Namun demikian, puncak buble ekonomi itu nanti terjadi kalau pihak bank mulai memperketat kucuran kreditnya. “Bank-bank tidak akan lagi mau mengucurkan kredit yang bersifat jangka panjang. Mereka maunya kredit jangka pendek (short),” imbuhnya.
Secara faktual katanya, kondisi ekonomi Indonesia saat ini hampir mirip dengan krisis ekonomi 1998. Namun, kiris yang terjadi sekarang ini, belum direspon secara negatif oleh masyarakat. “Di media,juga belum bunyi. Sepertinya, rakyat masih memberi kepercayaan kepada pemerintahan ini,” jelasnya.

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kuartal III-2014, BRI Raup Laba Bersih Rp18,12 Triliun

JAKARTA-PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) meraih laba bersih

Perangi Korupsi Warisan Utang Abadi BLBI, Hardjuno Wiwoho Berdakwah Lewat Lagu

JAKARTA-Sulitnya mengurai benang kusut kasus mega skandal korupsi keuangan negara