JAKARTA-Harga minyak mentah dunia terus terbang tinggi pada penutupan perdagangan Rabu (6/9/2023) waktu setempat atau Kamis pagi (7/9/2023) WIB.
Melambungnya harga komoditas ini dipicu ekspektasi penurunan cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Ini seiring kebijakan Arab Saudi dan Rusia meneruskan pemangkasan produksi minyak mentah secara sukarela.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2023 ditutup bertambah 85 sen menjadi US$87,54 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November 2023 berakhir meningkat 56 sen menjadi US$90,60 per barel di London ICE Futures Exchange.
Data American Petroleum Institute(API) yang dirilis pada Rabu menunjukan, cadangan minyak AS diproyeksikan turun 5,5 juta barel pada pekan yang berakhir 1 September.
Sementara itu, data resmi persediaan minyak AS akan dirilis oleh Badan Informasi Energi Negara Paman Sam tersebut pada Kamis (7/9/2023) waktu setempat pukul 15.00 GMT.
Ini mundur sehari dari biasanya karena libur Hari Buruh Senin (4/9/2023).
Pada Selasa (5/9/2023), Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pengurangan pasokan minyak secara sukarela hingga akhir tahun.
Arab Saudi memotong produksi minyak mentahnya sebesar 1 juta barel per hari.
Sedangkan Rusia mengurangi produksi minyak mentahnya sebanyak 300.000 barel per hari.
Jumlah ini melebihi pemotongan pada April yang disepakati oleh beberapa produsen OPEC+ yang berlaku hingga akhir tahun 2024.
Kedua negara tersebut akan meninjau kondisi pasar dan membuat keputusan bulanan apakah akan menambah pemotongan atau meningkatkan produksi. (ANES)