Cadangan Energi Fosil Menipis, EBT Jadi Solusi

Friday 31 Jan 2020, 8 : 00 pm
by
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif acara Katadata Indonesia Data and Economic (IDE) Conference 2020 yang diselenggarakan di Grand Ballroom Hotel Kempinski Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (30/1)

Harapan pemerintah tersebut dijawab Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko (PIMR) Pertamina Heru Setiawan yang mengungkapkan BUMN ini sudah merintis pengembangan EBT lebih dari empat dasawarsa melalui sumber energi panas bumi. Selain itu, Pertamina juga berupaya mengembangkan biodiesel.

“Saat ini, kami sudah mengimplementasikan biodiesel B30, yaitu mencampur FAME 30% yang berasal dari kelapa sawit dengan Solar sehingga dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi industri CPO dan mengurangi impor Solar sehingga menghemat devisa negara,” paparnya.

Tidak hanya itu, Heru mengakui, Pertamina juga berupaya mengembangkan sumber energi lain, seperti batubara yang banyak terdapat di Indonesia.

“Cadangan batubara sangat besar. Oleh karena itu, kami mengolah batubara menjadi metanol maupun DME sebagai bahan bakar substitusi LPG,” tuturnya.

Menurut Heru, apa yang dilakukan Pertamina tersebut merupakan hasil analisis pertumbahan perusahaan minyak besar. Ia mencontohkan, perusahaan minyak di Eropa memulai dari heavy ke renewable energy seperti angin dan sel surya karena potensi energi mereka banyak di situ.

Sementara itu, perusahaan minyak besar di Amerika Serikat (AS) masih berfokus pada hidrokarbon.

“Jadi, kesimpulannya, mereka tumbuh berdasarkan potential resources di negaranya masing-masing,” tukasnya.

Lalu, bagaimana dengan Pertamina sebagai kepanjangan tangan pemerintah dalam menyikapi perkembangan energi ke depan? Heru menegaskan Pertamina juga memiliki caranya sendiri untuk tumbuh dengan mengutamakan sumber daya dalam negeri yang dimiliki Indonesia.

“Kami tidak mau menjiplak arah tumbuhnya major company tersebut. Pertamina harus tumbuh dengan caranya sendiri, dengan mengapresiasi domestic resources termasuk domestic market yang menjadi potensi besar untuk banyak bisnis,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Utang Luar Negeri Indonesia Tekendali Dengan Struktur Yang Sehat

JAKARTA-Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh

BNI dan Batik Air Gelar Travel Fair Perdana, Tawarkan Tiket Murah Beli 1 Dapat 2

BNI-Batik Air Travel Fair Bertebar Diskon BNI-Batik Air Travel Fair