Daya Saing Produk Kerajinan Kreatif Ditingkatkan

Tuesday 21 May 2013, 12 : 43 pm
by

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) terus bekerjasama dalam upaya mempromosikan dan memasarkan produk kerajinan nasional sehingga pasar produk kerajinan tersebut akan dikenal masyarakat luas, terutama mengenai perkembangan kreativitas dan keunikannya. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menyelenggarakan Gelar Produk Anyaman di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian, Jakartadengan tema “Peningkatan Daya Saing Melalui Pengembangan Produk Kerajinan Kreatif dan Ramah Lingkungan”.

Ketua Umum Dekranas, Herawati Boediono mengatakan, untuk memenuhi tuntutan pasar dunia yang semakin ketat diperlukan upaya-upaya pengembangan produk kerajinan yang kreatif, inovatif, dan berkualitas. “Upaya-upaya itu  berupa desain yang baik sesuai dengan selera pasar serta memperhatikan kontinuitas bahan baku dan produknya harus ramah lingkungan,” ujar dia.

Sehingga dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk kerajinan Indonesia baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Sementara itu, Menperin menegaskan, kerajinan anyaman merupakan salah satu kekayaan tradisi bangsa Indonesia dengan berbagai bentuk yang indah dan fungsi beragam. “Kerajinan anyaman memiliki potensi besar sebagai komoditas industri kreatif yang bernilai estetika dan ekonomi yang tinggi”.

Menurut Menperin, pameran ini sangat mendukung upaya pemerintah dalam menggalakkan industri kreatif yang pertumbuhannya semakin meningkat sekitar 7% per tahun. Produk kreatif yang dimaksud mencakup beberapa subsektor industri kreatif, antara lain produk periklanan, arsitektur, pasar barang seni, desain, permainan interaktif, video, film, fotografi, fesyen dan kerajinan, serta komputer dan piranti Lunak. “Khusus subsektor fesyen dan kerajinan serta Komputer dan Piranti Lunak, merupakansubsektor dominan dalam memberikan kontribusi ekonomi, baik dalam peningkatan nilai tambah, tenaga kerja, jumlah perusahaan, hingga ekspor,” tegas Menperin.

Nilai tambah yang dihasilkan subsektor Fesyen dan Kerajinan berturut-turut sebesar 44,3% dan 24,8% dari total kontribusi sektor industri kreatif, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 54,3% dan 31,13%, dan jumlah usaha sebesar 51,7% dan 35,7%.Nilai ekspor dari kedua subsektor ini mencapai rata-rata US$ 13 miliar per tahun selama beberapa tahun terakhir ini. Dominasi kedua subsektor tersebut karena populasinya menyebar di seluruh wilayah Indonesia, didukung kekayaan budaya etnis di masing-masing daerah.

Oleh karena itu, sektor industri kreatifdiharapkan dapat menumbuhkan wirausaha baru dari kalangan generasi muda yang mampu melahirkan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan produk nasional. Saat ini Kemenperin sedang berupaya untuk memberi kemudahan akses bagi para wirausaha baru kreatif terhadap sumber pembiayaan untuk membantu start-up bisnisnya.

Menperin juga mengharapkan, Dekranas dapat terus berperan dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas kerajinan Indonesia. Di samping itu, Dekranas juga diharapkan dapat menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan industri  yang sehat, maju, dan mandiri sehingga dapat mengangkat perekonomian nasional.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Minyak Kemenyan Bisa Jadi Produk Ekspor Unggulan

JAKARTA–Pohon dan getah kemenyan bisa diolah menjadi minyak dan parfum.

Banggar DPR Sepakati Asumsi Makro 2019

JAKARTA-Setelah melalui perubahan, akhirnya Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama