JAKARTA-Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) didesak berani mengumumkan kepada publik sejumlah kartel daging yang ditengarai mempermainkan harga di pasaran. “Kami minta KPPU berani mempublikasikan nama-nama kartel daging, karena mereka jelas-jelas merugikan rakyat,” kata ekonom Rizal Ramli ditemui wartawan di Jakarta,Kamis,(2/5).
Menurut pendiri Econit ini, perilaku kartel daging telah lama berakar dalam dunia bisnis di Indonesia. Oleh karena itu, untuk menghilangkannya, lebih baik menggunakan sistem tarif. “Impor pangan sudah dikuasai para kartel, harga daging di dalam negeri, dua kali lebih mahal dari luar negeri,” tambahnya.
Saat ditanya berapa kerugian negara akibat ulah kartel daging ini, Rizal memperkirakan mencapai triliunan rupiah. “Bukan miliar lagi, sudah mencapai triliunan,” tegasnya.
Diakui Rizal, kartel daging tidak banyak pemainnya. “Yang besar-besar, paling sekitar 8 perusahaan,” ungkapnya tanpa menyebut nama-nama perusahaan yang dimaksud.
Pengumuman pelaku kartel ke publik tersebut, sambung Rizal, sangat penting. Karena sebagian dari keuntungan itu digunakan untuk menyogok para pejabat korup. “Kartel ini menyuap para pejabat korup,” ucapnya.
Komentari tentang post ini