Direktur SAI: Pemuda Penerus Tongkat Estafet Kepemimpinan Bangsa

Saturday 31 Oct 2015, 8 : 28 pm
by
Direktur Eksekutif Said Abdullah Institute (SAI), Kaisar Kiasa Kasih Said Putra/dok koran madura

JAKARTA-Direktur Eksekutif Said Abdullah Institute (SAI), Kaisar Kiasa Kasih Said Putra mengatakan nasib bangsa Indonesia kedepan sepenuhnya berada ditangan kaum muda. Karena itu, sudah waktunya bagi pemuda untuk mengasah kemampuan memimpin (leadership) sehingga tidak kaget tatkala didapuk menjadi pemimpin bangsa, menggantikan peran pemimpin bangsa saat ini. “Pemuda itu subyek pembanguan dan hararapan bangsa. Pemuda harus menjadi problem solving dalam mengatasai persoalan bangsa saat ini,” jelas Kaisar terkait momentum Sumpah Pemuda yang 87 tahun dalam keterangan tertulisnya Sabtu (31/10).

Menurut Kaisar, Sumpah Pemuda merupakan momen penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sejarah mencatat, Sumpah Pemuda ini mampu menyatukan pemuda di seluruh nusantara untuk bersama-sama mengikrarkar diri dalam satu semangat perjuangan. Karena itu, Kaisar berharap semangat persatuan para pemuda dimasa lampau memberikan motivasi untuk pemuda masa kini agar terus berada di garda terdepan memperjuangkan semangat persatuan diantara anak bangsa. “Pemuda merupakan penerus perjuangan generasi terdahulu untuk mewujukan cita-cita bangsa. Pemuda lah yang dapat merubah pandangan orang terhadap suatu bangsa lewat ide-ide ataupun gagasan  kekinian,” imbuhnya.

Dia menegaskan, kontribusi pemuda bagi bangsa ini sangat besar.  Sumpah Pemuda 1928 yang dilanjutkan dengan Kongres Pemuda Oktober 1928 menjadi tonggak sejarah kebangkitan pemuda Indonesia.  Dari sinilah lahir semangat  satu tanah air, satu bangsa dan satu Bahasa yaitu Indonesia.  “Sumpah Pemuda menggambarkan kekuatan pemuda sangat dasyat,” jelasnya.

Bahkan Presiden Pertama Indonesia, Soekarno mengakui kekuatan pemuda Indonesia yang menjadi penerus tongkat estafet perjuangan  bangsa Indonesia.

Pernyataan Bung Karno “Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” menggambarkan pemuda menjadi andalan masa depan bangsa ini.  Untuk itu, Kaisar berharap , potensi yang dimiliki generasi muda mampu memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan bangsa. Hal ini sangat penting karena semangat kebangsaan ini mulai memudar. “Lemahnya penghargaan nilai-nilai kemanusiaan, tak ada lagi jaminan rasa aman serta mahalnya menegakan keadilan menjadi pekerjaan rumah pemuda,” ujar Tim Pemenangan pasangan Calon Bupati Sumenep, Busyo-Fauzi ini.

Kaisar melihat, tantangan bangsa ini kedepan sangat multidimensi sifatnya.  Karena itu, sudah seharusnya pemuda menghilangkan eksklusifisme pada diri masing-masing. Sebab sikap individualistis dapat mengurangi rasa kepekaan pemuda terhadapa nasib kaum dan bangsa ini. “Di abad yang serba modern ini pemuda sebagai pemilik masa depan bangsa yang dapat melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan saat ini di masa yang akan datang kelak. Sehingga visi Indonesia Emas 2030 dapat terwujud,” pungkas Kaisar yang juga putra politisi PDI Perjuangan, Said Abdullah ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PT Samudera Indonesia Tbk

BMTR Raup Laba Bersih Per Kuartal III Sebesar Rp957,5 Miliar

JAKARTA-PT Global Mediacom Tbk (BMTR) selama sembilan bulan pertama 2021
Gita Wirjawan

Negara Anggota WTO Capai Kesepakatan Setelah 12 Tahun

BALI-Para negara anggota World Trade Organization (WTO) akhirnya mencapai kesepakatan