Dirut BTN: GCG Genjot Daya Saing Perbankan Hadapi MEA

Tuesday 17 Nov 2015, 3 : 29 pm
by

JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Maryono menilai penerapan good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik harus dipraktikkan dalam level yang tinggi sesuai standar internasional.  Bagi perusahaan publik terutama perbankan, implementasi GCG akan menggenjot daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).  “Penerapan GCG menjadi tantangan tersendiri dalam mengahadapi MEA . Apalagi jika pesaing kita yang datang ke Indonesia memiliki GCG yang level internasional juga. Maknya GCG ini menjadi sangat penting dalam memperkuat daya saing kita,” ujarnya di Jakarta, Senin (16/11).

Oleh karena itu, perusahaan publik harus memiliki daya saing yang tinggi. Salah satunya dengan mengusung GCG yang berstandar level global. “Jadi dalam menyambut MEA ini, semua perusahaan terbuka harus menerapkan GCG tak hanya di level nasional tapi juga Internasional atau minimal selevel ASEAN,” imbuhnya.

Dia mengaku, perseroan membutuhkan waktu tiga tahun untuk dapat menerapkan GCG di level seperti sekarang ini. Dan dalam kurun waktu yang terbilang tidak sebentar tersebut, BTN telah membuktikan diri dengan memperoleh banyak penghargaan, antara lain sebagai bank terbaik dan satu-satunya yang mewakili bank BUMN di Indonesia dalam penerapan GCG di ranking ASEAN.

Lebih lanjut ia menegaskan, sebagai pelaku usaha pihaknya memiliki pengalaman yang cukup, termasuk memenuhi semua ketentuan-ketentuan yang telah disusun oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bahkan pihaknya telah menaati semua pedoman yang ada di dalam Peta Jalan GCG OJK itu. “Selama tiga tahun kami telah melakukan improvement yang luar biasa, sehingga penilaian GCG kami masuk dalam skala Internasional,” tegasnya.

Namun ia juga menyayangkan minimnya perusahaan publik yang dapat meraih penghargaan di ASEAN. Dari jumlah total emiten aebanyak 571, ternyata yang mendapat penghargaan GCG sesuai dengan ASEAN GCG Scorecard hanya dua emiten. “Inilah yang kami katakan sebagai momentum. Untuk itu kita perlu adanya sebuah fakta, bahwa emiten di Indonesia yang masuk dalam ASEAN GCG Scorecard Award yang diselenggarakan Forum Pasar Modal ASEAN (ASEAN Capital Market Forum (ACMF)  hanya dua. Ini menjadi ‘PR’ kita semua,”imbuhnya.

Hal ini berbanding terbalik dengan negara-negara tetangga Indonesia seperti Thailand yang mampu diwakili oleh 23 emiten, Filipina 11 emiten, Singapura 8 emiten, dan Malaysia 6 emiten. Tapi ia berharap, kedepannya emiten Indonesia akan lebih banyak lagi yang meraih penghargaan GCG level ASEAN ini.

Dia mengatakan, kepedulian BTN terhadap praktik GCG level tinggi ini juga dibuktikan dengan menjalin kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait gratifikasi. “Bagi perbankan, ini yang pertama kami lakukan. Makanya kami terus berharap akan menjadi bank terbaik dalam implementasi GCG sesuai yang diatur OJK dan BI (Bank Indonesia),” tutup dia. (TMY)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Puan: Waspadai Nilai Tukar Rupiah Yang Melemah Terhadap US Dollar

JAKARTA – Ketua DPR RI, Puan Maharani mengungkapkan sejumlah risiko perlambatan

Survei BI: Pertumbuhan Kredit Melambat pada Triwulan III-2018

JAKARTA-Survei Perbankan Bank Indonesia (BI) mengindikasikan pertumbuhan triwulanan kredit baru