JAKARTA-Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk, Glen Glenardi mengecam kebijakan Bank Indonesia (BI) yang masih mematok suku bunga acuan (BI rate) di level 7,5 persen. Tingginya suku bunga acuan ini tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah. “Justru kalau (BI rate) diturunkan jadi kebijakan cantik. Cuma masalahnya tidak ada yang berani sama dia (Agus Martowardoyo) yang dikenal keras dan tidak mau diatur,” sebut Glen di Jakarta, Rabu (28/10).
Semestinya kata dia, ketika pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk menstimulus perekonomian, harus diimbangi oleh bank sentral dengan menurunkan BI Rate. Sayangnya, yang terjadi, BI malah masih mematok BI rate tinggi. Padahal, kebijakan penurunan BI rate sangat ditunggu-tunggu baik oleh pelaku perbankan maupun masyarakat. “Mestinya dengan adanya paket kebijakan pemerintah yang bagus ini didukung dengan penurunan BI rate, sehingga bisa saling melengkapi,” ujarnya.
Menurutnya, jika dilihat dari asumsi perekonomian sangat berpotensi turunnya BI rate. Inflasi akhir tahun saja diprediksi bisa di bawah 5 persen, mungkin bisa di angka 4 persen. “Saya sih berharap BI rate bisa diturunkan antara 50 sampai 100 basis poin. Sehingga menjadi 6,5 persen. Kalau begitu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Ini yang ditunggu-tunggu,” katanya.
Bahkan jika BI rate rendah, ia memprediksi pertumbuhan kredit di segmen UMKM cukup signifikan. Pada kuartal ketiga ini, untuk kredit UKM dan mikro memang masih positif. “Dari total kredit ritel yang disalurkan, segmen UKM rumbuh 26,8 persen menjadi Rp25,2 triliun dan segmen mikro sebesar 57,37 persen menjadi Rp7,6 teiliun,” pungkas dia. (TMY)