JAKARTA- Kader hasil didikan Khofifah Indar Parawansa mulai muncul di DPR.
Adalah Eem Marhamah Zulva, yang pernah menjadi Ketua Kopri PB PMII terpilih menjadi anggota DPR RI peridoe 2014-2019 dari daerah pemilihan Jawa Barat (Cianjur).
“Kami sahabat PB PMII khususnya Kopri PB PMII sangat bangga dengan terpilih Ning Eem, setidaknya kami memiliki generasi berkualitas,” kata Ketua Umum Kopri PB PMII Ai Rahma pada wartawan di Jakarta, Jumat, (03/10/2014).
Meski suaranya tergolong paling kecil dibanding anggota DPR RI terpilih lainnya di seluruh tanah air, yaitu 12 ribuan suara.
Namun, tak ada yang bisa menghalangi untuk pelantikannya sebagai wakil rakyat.
“Ning Eem lolos ke Senayan itu karena kemampuan dan kerja kerasnya,” ucapnya.
Karena itu di tengah tergusurnya perempuan dari politik nasional 2014 ini, sahabat Kopri PB PMII (Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) merasa bangga Neng Eemm lolos ke Senayan.
“Kami berharap politisi PKB itu mampu membawa perubahan dalam konteks nasional maupun internasional di DPR RI,” tuturnya
Kebangsaan tersebut menurut Ai Rahma, karena Neng Eem berangkat dari bawah. Tidak mampunyai uang seperti kebanyakan Caleg DPR RI, bukan karena orang tua, suami, dan keluarganya, melainkan karena kemampuan dan kerja kerasnya serta pengabdiannya selama ini pada masyarakat.
“Semoga semangatnya sebagai wakil rakyat selaras dengan Presiden terpilih Jokowi, bahwa negara hadir untuk bekerja, membangun kemandirian, dan kesejahteraan rakyat,” tutur Rahma lagi.
Eem Marhaman berjanji ke depan bersama Kopri PB PMII akan terus mengawal 9 agenda perubahan Presiden Jokowi-JK, yakni peningkatan keterwakilan perempuan, peningkatan perempuan dalam pembangunan, dan negara hadir untuk melindungi perempuan.
“Tugas di DPR itu harus berpihak pada rakyat. Baik legislasi, pengawasan maupun anggaran,” tambah Ai Rahma.
Eem Marhamah Zulva dilantik menjadi anggota DPR RI bersama 560-an wakil rakyat yang lain di Gedung DPR RI Jakarta, pada Rabu (1/10/2014).
Dia kini masih ngontrak rumah di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, seharga Rp 10 jutaan setiap bulannya.
Tapi, dalam beberapa hari ini bermalam di hotel berbintang.
“Soal tugas, yang jelas harus berpihak pada rakyat,” demikian Eem berjanji. (ek)
