Ekspor Mainan Nasional Lampaui USD 319 Juta

Wednesday 24 Apr 2019, 3 : 02 am
by

Tak cuma dari segi jumlah produksinya yang mencengangkan, Menperin menuturkan, pabrik ini juga sudah mengaplikasikan teknologi industri 4.0 pada proses produksinya.

“Selain mampu memproduksi Barbie dan Hot Wheels yang berkualitas, perusahaan ini juga memiliki kemampuan engineering lokal yang punya inovasi luar biasa membuat mesin canggih sendiri,” ungkapnya.

Dalam upaya memacu daya saing industri mainan nasional, pemerintah telah berupaya melindungi produk dan pasar dalam negeri serta menghindari gempuran produk impor yang tidak berkualitas melalui penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Implementasi SNI ini mampu meningkatkan competitiveness produk dalam negeri,” ujar Airlangga.

Selain itu, pemberlakuan SNI memberikan jaminan terhadap produk yang masuk ke pasar domestik merupakan yang berkualitas dan aman bagi konsumen serta menembus pasar ekspor.

“Standar produk merupakan technical barrier yang dapat diterima oleh seluruh negara, karena memberikan efek positif, antara lain menjamin keamanan, keselamatan dan kualitas produk,” imbuhnya.

Ketua Asosiasi Mainan Anak (AMI) Sutjiadi Lukas memprediksikan, industri mainan dalam negeri pada tahun 2019 dapat tumbuh sebesar 10 persen secara year-on-year (yoy). Apalagi, potensi bisnis mainan di Tanah Air cukup prospektif.

Sebab, Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar di kawasan ASEAN. “Dengan angka kelahiran rata-rata 4,5 juta jiwa per tahun, Indonesia dapat menjadi pasar terbesar se-Asia Tenggara,” terangnya.

Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, AMI pun menggenjot industri mainan nasional agar semakin agresif mempeluas pasar ekspor. Tutupnya beberapa pabrik mainan di Vietnam membuat peluang industri mainan di Indonesia kelimpahan pesanan.

“Kemungkinan, pasar mainan akan lebih tancap gas mulai kuartal kedua setelah Pemilu,” ucapnya.

Guna menggairahkan bisnis mainan di dalam negeri, Indonesia membutuhkan investasi baru. Salah satu strateginya, AMI akan menyelenggarakan kembali pameran yang diikuti 6 negara pada 18-20 Juni 2019 di JIExpo. Dalam pameran ini bakal ditampilkan teknologi produksi mainan terbaru.

Pada tahun lalu, AMI telah meneken nota kesepakatan (MoU) dengan Chaiyu Exhibition berkenaan dengan kerja sama antara pengusaha Indonesia dan China. Dengan kolaborasi ini, diharapkan perusahaan mainan asal China berinvestasi membangun pabrik di Indonesia, terutama untuk memproduksi komponen seperti gear box, baut dan keypad.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Autopedia Sukses Lestari Dirikan Perusahaan Patungan Bidang Pergadaian Konvensional

JAKARTA-PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) bersama dengan PT Autopedia

Kandhange Rica, Resto di Yogya Yang Tumbuh Saat Pandemi 

Jualan lewat grup WA lancar, Bu Tin kemudian merambah masuk