BALI-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku kecewa lantaran ijin pembangunan proyek tol Sumatera sangat lambat keluar ijinnya, yakni Perpres. “Saya ingin semua tol di semua wilayah Indonesia itu cepat. Termasuk di Sumatera saya juga ingin seperti itu, tapi sudah 6 bulan izin belum keluar,” kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan di Bali, Kamis (13/6)
Menurut Dahlan, Pemerintah ingin proyek tol di Sumatera sepanjang 2.400 Km bisa dibangun cepat, khususnya bagian yang dikerjakan oleh BUMN.
Proyek tol di atas laut Bali sepanjang 12,7 km merupakan tol atas laut pertama di Indonesia dan tercepat pembangunannya. Pemerintah ingin proyek tol di Sumatera sepanjang 2.400 Km bisa dibangun cepat, khususnya bagian yang dikerjakan oleh BUMN.
Diakui Dahlan, pihaknya mengajukan BUMN, PT Hutama Karya (HK) untuk membangun 3 ruas tol Sumatera ini. Bahkan Hutama Karya siap memulai pembangunan proyek tiga ruas tol Trans Sumatera pada Oktober 2013.
Untuk pengembangan ruas Trans Sumatera ini, sambungnya, Hutama Karya masih menunggu penugasan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres). Harapannya, dalam waktu singkat Perpres bisa turun sehingga bisa mempercepat pengembangan.
Padahal, Dahlan ingin proyek tol di Indonesia bisa dibangun dalam waktu cepat. Setidaknya bisa mencontoh, proyek tol Bali, senilai Rp 2,4 triliun yang selesai lebih cepat. Dana pembangunan tol yang digarap BUMN ini tidak menggunakan APBN. “Saya mencoba untuk melewati jalan tol yang baru. ini sebentar lagi selesai, dengan waktu yang singkat. Panjang tol itu sepanjang 12,7 km selama 12 bulan. Ini yang tercepat,” tuturnya
Adapun 3 proyek ruas jalan tol Trans Sumatera yang akan dikerjakan Hutama Karya, antara lain, Ruas Medan-Binjai sepanjang 17 km dengan nilai investasi Rp 1,9 triliun, Ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 km dengan nilai investasi 2,4 triliun dan Ruas Babatan-Jatiagung (bagian ruas Bakeuheni-Lampung) sepanjang 30 km dengan nilai investasi Rp 3 triliun