Fahri: Jokowi Jadi Korban Hoax

Saturday 24 Nov 2018, 4 : 48 pm

BOGOR-Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengungkap Presiden Joko Widodo menjadi “korban” dari “kebrutalan” teknologi media sosial (medsos). Sehingga menyerang siapa saja, termasuk presiden.

“Kemaren Presiden Jokowi marah ingin menabok penyebar hoax. Jadi presiden itu ternyata menjadi korban medsos,” katanya usai memberi sambutan dan sekaligus membuka “Silaturahmi DPR RI Dengan Koodrinatoriat Wartawan Parlemen Dalam Rangka Mewujudkan Parlemen Modern” di Wisma Griya Sabha DPR RI, Cisarua, Boqor, Jumat (23/11/2018).

Sayangnya, kata Fahri,Parlemen Indonesia tidak punya hak untuk memanggil Mark Zuckerberg, pemilik Facebook. Sehingga tidak bisa protes kehadiran teknogi medsos. Beberapa waktu lalu Mark Zuckerberg dipanggil Kongres Amerika, sampai nangis-nangis minta maaf. Karena dirinya mengaku waktu membuat teknologi FB, tidak menyangka kalau teknologi yang dibuatnya, dipakai orang yang menyebarkan kebencian dan berita bohong.

“Dia (Mark Zuckerberg) minta maaf kepada Kongres dan rakyat Amerika. Padahal, kita juga korban dari hoaks dan berita bohong. Tadi saya melihat di televisi, presiden kita masih pidato soal fitnah yang diarahkan kepada dirinya,” jelasnya.

Acara sarasehan yang berlangsung selama dua hari (23-25 November 2018) ini, selain dihadiri ratusan wartawan sebagai peserta, juga dihadiri Anggota BURT DPR dari F-PDI Perjuangan Rendy Lamajido, Sekjen DPR Iskandar, Deputi Persidangan DPR Damayanti, Kepala Biro Pemberitaan Parlemen DPR YOI Tahapari serta jajarannya.

Lebih jauh alumnus FEUI ini mengaku dirinya adalah orang yang anti media mainstreem, dalam pengertian sekarang ini tengah menghadapi sosial media (sosmed). Sosmed jangan dilawan dengan konglomerasi pers, tapi dilawan dengan agar setiap orang itu menjadi insan dari institusi pers yang membangun kekuatan dengan sungguh-sungguh detail dan murah, serta bertanggungjawab dengan komit dengan jurnalistik, dapat teridentifimasi agar ada ketertiban.

“Pengurus wartawan Parlemen telah melakukan penertibkan anggotanya. Dan ini lah bedanya nanti dan teman-teman akan punya nama. Karena di luar sana, ada teknologi yang membolehkan hoaks dan berita bohong,” ujar politisi dari PKS itu mengingatkan.

Mantan Ketua KAMMI menilai positif wartawan parlemen yang mau mengorganisir dan mendisiplinkan diri sebagai sumber yang bertanggungjawab, dan ini sudah dimulai. Makanya wartawan Parlemen ini menjadi dari champion silicon valley-nya dan tidak saja jurnalis, tetapi juga pengusaha entetnainment journalist yang punya merk dan kredibilitas.

“Mengapa? Karena salah satu pressroom yang ada tempat berdiakusi ada di Parlemen, dan malah agak liberalkan? Dan imajinasi saya, dan tolong nanti pak Sekjen, agar pengurus baru saya minta tolong adalah satu armada dari pengurus intinya itu kita kirim untuk melawat beberapa forum-forum pers, pressroom yang hebat-hebat dan terkenal di dunia. Serius ini,” ucap Fahri Hamzah.

Sementara itu anggota BURT DPR Rendy M Affandi Lamadjido tak membantah pernyataan Fahri Hamzah. “Saya kira itu betul. Presiden jadi korban hoax dan masyarakat bisa memahami kekesalan hoax,” ungkapnya.

Masyarakat, kata anggota F-PDIP, mendapat serangan dari teknologi media sosial. Karena itu harus bijak menggunakannya, sehingga sarana ini membawa manfaat. “Pak Jokowi sebaiknya tak usah merespon, karena masyarakat sudah cerdas menyikapi berita-berita medsos tersebut,” imbuhnya. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Kredit Tumbuh, BCA Raup Laba Rp23,3 triliun

JAKARTA-PT Bank Central Asia Tbk mengklaim pertumbuhan laba bersih sebesar

Lewat CSR, BTN Bantu Penghijauan Perumahan Warga Bangkalan

BANGKALAN-Direktur Utama Bank BTN Pahala N Mansury melakukan penanaman pohon