Gubernur Ganjar Gandeng Unika Perangi Kemiskinan

Saturday 12 Jul 2014, 4 : 50 pm
by

JAKARTA-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggandeng Unika Soegijapranata untuk melakukan gerakan pendampingan ke masyarakat secara langsung mengingat angka kemiskinan di Jawa Tengah masih tinggi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat hingga Maret 2014 jumlah masyarakat miskin di Jawa Tengah mencapai 4,83 juta (14,46%) yang terdiri dari 1,94 juta penduduk miskin perkotaan dan 2,89 juta penduduk miskin pedesaan ”Saya berharap dari mahasiswa Unika bisa dihasilkan peta pola road map penanggulangan kemiskinan sehingga bisa kami bagikan pada pemkot/pemkab termasuk alokasi dana. Selama ini, Pemrov telah memberikan dana pendampingan pada desa. Tolong mahasiswa cek sistem demokratisasi di desa. Apakah stimulan (dana) memberi manfaat,” ujar Ganjar di Gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata, Sabtu (12/7).

Bupati Grobogan Bambang Pujiono hadir mendampingi Gubernur Ganjar dalam penandatanganan Memorandum Kesepahaman (MoU) Kerjasama Pembangunan Daerah Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan tersebut.

Gubernur Ganjar mengucapkan terima kasih atas peran aktif Unika Soegijapranata sebagai universitas pertama yang melakukan langkah nyata penanggulangan kemiskinan bagi warga Jateng.“Saat saya pertama kali memimpin Jateng, kami kumpulkan 20 universitas. UGM dan UNDIP berkomitmen membenahi reformasi birokrasi yang rupanya rumit. UNS membantu dalam hal lembaga keuangan bagi petani tapi belum kelihatan bentuknya. Unika Soegijapranata hadir dengan program paling konkrit,” katanya.

Menurut Rektor Unika Soegijapranata Budi Widianarko program pengentasan kemiskinan desa secara linear berhubungan dengan masuknya Unika dalam Kluster Perguruan Tinggi Kelompok Utama Nasional dan berhak atas dana penelitian senilai Rp3 miliar.“Dana tersebut kami alokasikan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unika Soegijapranata dalam program penanggulangan kemiskinan. Jadi Unika hadir tidak dalam program saja tetapi juga dengan dana yang ada,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala LPPM Unika Soegijapranata, Andreas Lako menuturkan fokus nota kesapahaman (MoU) yang diteken adalah Kerjasama Pembangunan Daerah Dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan.“Penanggulangan difokuskan pada Kabupaten Grobogan melalui Kemitraan Strategis dan pengiriman mahasiswa. Unika Soegijapranata ingin berperan aktif membantu pemerintah dan masyarakat dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Jateng,” ujarnya.

MoU merupakan payung hukum bagi Pemprov Jateng, Pemkab Grobogan dan Unika Soegijapranata untuk melakukan kerjasama dan kemitraan strategis implementasi Tridharma Perguruan Tinggi dalam pengentasan kemiskinan di wilayah Grobogan.

Sedikitnya 318 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) akan disebar di 32 desa di Kecamatan Gubuk dan Kedungjati selama 22 hari. Para mahasiswa fokus pada program pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, infrastruktur, pendidikan, kelestarian lingkungan, pengembangan ekonomi kreatif dan UMKM“Dengan adanya MoU tersebut, lanjut Lako, Unika Soegijapranata berperan aktif melakukan berbagai aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk membantu pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengatasi persoalan secara langsung,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Indonesia Masih Primadona Investor Asing

JAKARTA-Perlambatan ekonomi global akan mendorong para investor untuk menempatkan dananya
Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf

Pemerintah Diminta Konsisten Perbaiki Pendidikan Demi Peradaban Bangsa

KUPANG-Selama kunjungan berlangsung, Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf menekankan