JAKARTA-Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli Guntur mengaku sungguh terkejut dengan hadirnya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di markas PSI Jakarta, 2 Agustus lalu.
Apalagi, PSI pernah memberikan “Award Kebohongan Terlebay” kepada Prabowo Subianto pada Januari 2019.
Award itu diberikan karena Prabowo mengeluarkan pernyataan selang cuci darah RSCM digunakan berkali-kali sampai 40 pasien, dan langsung dibantah oleh Direktur RSCM waktu itu.
Guntur mengaku, agak sulit menerima Prabowo Subianto. Pasalnya, PSI memilih Jokowi pada 2019.
“Dan saya sendiri pendukung dan pemilih Jokowi sejak 2014, bahkan sejak Pilgub DKI 2012–karena rekam jejak Jokowi yang berhasil memimpin Indonesia selama 5 tahun: 2014-2019,” jelasnya.
Hal ini sangat berbeda dengan rekam jejak Prabowo.
“Selama ini, Prabowo dekat dengan tokoh-tokoh intoleran dan radikal, pemain politik identitas dan isu SARA yang mengancam keutuhan dan kebhinnekaan Indonesia, dan beberapa tokoh itu masih ada di sekitar Prabowo saat ini,” jelasnya.
Guntur mengaku tidak sedang melancarkan politik kebencian pada Prabowo.
Sebab, Guntur menghormati Prabowo sebagai sosok manusia dan tokoh politik.
Tetapi rekam jejak tak bisa dihapus maupun fakta sejarah tak bisa diingkari.
Keterlibatan Prabowo dalam kasus pelanggaran HAM di masa lalu, penculikan aktivis, beberapa dari mereka tak diketahui nasibnya hingga saat ini, sehingga diberhentikan dari TNI, adalah fakta sejarah yang tak bisa dibantah.
Dan hingga saat ini keluarga aktivis yang dihilangkan itu masih menuntut keadilan.
“Saya menghormati Pak Prabowo sebagai menteri di Kabinet Pak Jokowi, namun saya melihat kinerja Pak Prabowo akan menjadi beban di pemerintahan Pak Jokowi,” jelasnya.
Apalagi, dugaan kegagalan food estate yang di bawah Kemenhan tetapi sukses di bawah kementrian yang lain).
Demikian juga soal pembelian pesawat bekas dari Qatar.
“Yang saya baca di media, pada era Menhan Pak Juwono Sudarsono tahun 2009 yang tidak mau diberi hibah pesawat-pesawat itu, mau dikasi gratis saja tidak mau, kok sekarang Prabowo malah membeli pesawat bekas itu dengan harga mahal?,” ujarnya dengan nada tanya.
PSI menjilat eeknya sendiri