Guntur Romli PSI Apresiasi Hasil Munas NU, Hapus Istilah Kafir

Friday 1 Mar 2019, 7 : 36 pm
by
Juru Bicara PSI, HM Guntur Romli

Sebelumnya, Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Muqsith Gozali menjelaskan, kata kafir yang selama ini digunakan untuk melabeli warga non muslim telah menyakiti hati non-muslim. Penggunaan kata ini pun diganti dengan istilah muwathinun yang artinya warga negara.

“Kata kafir menyakiti sebagian kelompok non-muslim. Para kiai menyepakati tidak menggunakan kata kafir, akan tetapi menggunakan istilah muwathinun, yaitu warga negara,” kata Abdul.

Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama yang digelar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, 27 Februari-1 Maret 2019 di antaranya mengangkat masalah status nonmuslim dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Topik ini masuk dalam Komisi Bahtsul Masail Diniyah Maudluiyah yang fokus pada penjelasan tematik.

Musyawirin (peserta Munas) menilai, sebagai dasar negara Pancasila berhasil menyatukan rakyat Indonesia yang plural, baik dari sudut etnis dan suku maupun agama dan budaya.

Di bawah payung Pancasila, seluruh warga negara adalah setara; yang satu tak lebih unggul dari yang lain berdasarkan suku, etnis, bahkan agama.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Ketujuh UKM tersebut berasal dari Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Yogyakarta dengan produk industri kerajinan, kayu dan produk kayu, serta makanan dan minuman

Tujuh UKM Peserta ECP Berhasil Ekspor Perdana ke Mancanegara

JAKARTA-Sebanyak tujuh pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) peserta program

Rupiah Menguat 0,31%

JAKARTA-Direktur Kepala Grup Hubungan Masyarakat  Bank Indonesia (BI) Difi A.