Harga Minyak Dunia Melonjak Dipicu Permintaan dan Ketatnya Pasokan

Wednesday 13 Sep 2023, 9 : 44 am
by
ILUSTRASI

JAKARTA-Harga minyak mentah dunia terbang tinggi sekitar dua persen pada penutupan perdagangan Selasa (12/9/2023) waktu setempat atau Rabu pagi (13/9/2023) WIB.

Melambungnya harga komoditas ini dipicu oleh ekpektasi menguatnya permintaan minyak mentah global sementara pasokannya mengetat.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk engiriman Oktober 2023 ditutup melejit US$1,55 atau sekitar 1,8% menjadi US$88,84 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November 2023 berakhir meroket US$1,42, atau sekitar 1,6%, menjadi US$92,06 per barel di London ICE Futures Exchange.

Harga minyak WTI dan Brent secara teknis masih berada dalam kondisi overbought (jenuh beli) selama delapan hari berturut-turut, mencapai level tertinggi sejak November 2022.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tetap berpegang pada perkiraannya mengenai pertumbuhan permintaan minyak global yang kuat pada tahun 2023 dan 2024, dengan alasan bahwa negara-negara besar lebih kuat dari perkiraan.

Laporan bulanan OPEC memperkirakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari pada tahun 2024.

Badan Informasi Energi AS atau Energi Information Administration (EIA) memproyeksikan produksi minyak global akan meningkat menjadi 101,2 juta barel per hari pada 2023 dibandingkan 99,9 juta barel per hari tahun 2022.

Permintaan minyak global bertambah menjadi 102,9 juta barel per hari pada 2024,.

Adapun permintaan minyak dunia diprediksi akan meningkat dari 99,2 juta barel per hari pada 2022 menjadi 101,0 juta barel per hari pada tahun 2023 dan 102,3 juta barel per hari pada tahun 2024.

Berdasarkan catatan Short Term Energy Outlook EIA, rekor produksi minyak global mencapai 100,5 juta barel per hari pada tahun 2018.

Sedangkan rekor konsumsi dunia tercatat sebesar 100,8 juta barel per hari pada tahun 2019.

EIA juga memproyeksikan persediaan minyak global akan turun sekitar 500 ribu barel per hari pada semester kedua 2023.

Ini memicu harga rata-rata minyak mentah Brent mencapai US$93 per barel pada kuartal keempat.

Di sisi lain  EIA memprediksi produksi minyak mentah AS akan naik dari 11,9 juta barel per hari pada 2022 menjadi 12,8 juta barel per hari pada tahun 2023 dan 13,2 juta barel per hari di tahun 2024.

Sementara itu, konsumsi diperkirakan menanjak dari 20,0 juta barel per hari pada tahun 2022 menjadi 20,1 juta barel per hari pada 2023 dan 20,3 juta barel per hari di tahun 2024. (ANES)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

PFKPM-PDKS Sampaikan 10 Poin Pernyataan Sikap Damai

SANGGAU-Dewan Pimpinan Pusat Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (DPP PDKS) dan

Menteri Marwan Ajak Arab Saudi Ikut Bangun Desa

JAKARTA-Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mengajak