Hidayat Nurwahid Bela WI Bukan Ormas Teroris

Monday 11 Jan 2016, 4 : 30 pm
mpr.go.id

JAKARTA-Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan ormas Islam Wahdah Islamiyah (WI) pimpinan Zaitun Rasmin tidak terkait dengan terorisme. Sehingga tidak tepat mengaitkan WI dan Zaitun Rasmin dengan terorisme di Indonesia. “Hadirnya beberapa tokoh Islam pada konperensi pers ini membuktikan bahwa WI dan Zaitun Rasmin bukanlah teroris. Di mana kegiatan WI sendiri selama ini normal saja bersama umat Islam di Indonesia,” kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid di Jakarta, Senin (11/1/2016).

Hadir pula antara lain Ketua Umum WI Pusat Zaitun Rasmin, Ustadz Yusuf Mansur, H. Fadhlan, Eggige Sujana (pengacara), Adyaksa Dault, dan lain-lain.

Menurut Fahri, media dalam demokrasi saat ini harus menghadirkan kejujuran dalam berita. Sebab, kalau tidak, maka akan menyebarkan fitnah dan akan ditinggalkan rakyat. “Sehingga kalau demokrasi demikian, maka bisa menyuburkan terorisme dan itu kita tolak. Termasuk teror dari media,” ujarnya.

Karena itu dalam memerangi terorisme tersebut Hidayat menyarankan semua pihak termasuk ormas Islam terus meningkatkan kerjasama pemberantasan terorisme dengan BNPT, Polri, TNI, dan masyarakat. Hanya saja dia menyayangkan kenapa aparat tidak menyebut teroris dalam kasus penyerbuan kantor polisi oleh sparatis di Papua. “Padahal, sparatis itu jelas bertentangan dengan UUD NRI 1945, dan mengancam NKRI,” tambahnya.

Dengan demikian kata Hidayat, pihaknya meminta media massa mau mendengar, mengevaluasi dan mengoreksi diri serta meminta maaf bagi MetroTV kepada WI dan Pak Zaitun Rasmin sendiri selaku pimpinan tertinggi organisasi Islam tersebut. “Jadi, media perlu koreksi diri dan meminta maaf kepada Pak Zaitun Rasmin,” imbuhnya.

Seperti diketahui organisasi Islam WI merasa disudutkan oleh stasiun TV swasta telah melakukan fitnah. Pasalnya dalam salah satu tayangannya pada 3 Januari 2016 lalu pukul 15.55 Wib, Metro TV menyebut Wahdah Islamiyah dibawah pimpinan Zaitun ‎Rasmin merupakan salah satu ormas yang menjadi jaringan terorismedi Indonesia. “Karena itu WI menuntut MetroTV meminta maaf selama tiga hari sejak konperensi pers ini,” kata Zaitun Rasmin.

Menurut Rasmin, pihaknya merasa sangat terpukul dengan pemberitaan yang dilakukan Metro TV saat stasiun televisi milik Surya paloh tersebut memberitakan bahwa Wahdah Islamiyah (WI) adalah satu dari sekian organisasi yang menjadi organisasi teroris di Indonesia. Untuk itu, pihaknya siap melaporkan pemberitaan ini kepada kepolisian maupun dewan pers. “Kami akan mencari cara yang terbaik. Apakah itu melakukan laporan ke kepolisian langsung, atau dewan pers maupun komisi penyiaran Indonesia. Pokoknya kita sesegera mungkin melapor,” ujarnya.

‎Menurut Zaitun, organisasi Islam Wahdah Islamiyah sangat jauh jika dikaitkan dengan jaringan terorisme. Pasalnya Wahdah Islamiyah justru melakukan upaya untuk merekrut anak muda menjadi pemuda dengan akhlak baik. Selain itu, dalam program Wahdah Islamiyah, organisasi ini pun mengedepankan dalam menjauhi aksi terorisme.

Wakil Sekjen MUI ini juga mengatakan, keberadaan Wahdah Islamiyah telah mendapat dukungan dari berbagai ormas maupun tokoh-tokoh agama Islam. Dengan dukungan ini, sudah bisa dipastikan bahwa Wahdah Islamiyah bukanlah organisasi teroris. “Ya bisa dilihat kalau kami organisasi benar. Kalau bukan, tidak mungkin banyak pihak yang mendukung kami,” tambahnya.

Sebelumnya sasiun televisi Metro TV dituding kembali memuat berita fitnah yang ditujukan kepada umat Islam, kini yang menjadi sasaran fitnah Metro TV adalah ketua Organisasi Islam Wahdah Islamiyah Zaitun Rasmin. Dalam tayangan Metro TV edisi 3 Januari 2016 pukul 15:55 WIB, Metro TV menampilkan daftar Jaringan Teroris di Indonesia Sebelum Pengaruh ISIS Tahun 2013. Dalam daftar tersebut ada nama Wahdah Islamiyah dan Ketuanya Ustadz Zaitun Rasmin.

Namun kata Eggie, pihaknya akan berkomunikasi dengan MetriTV, Dewan Pers dan lain-lain sebelum melanjjutkan ke ranah hukum. “Kalau MetroTv menolak meminta maaf dan klarifikasi, maka kita akan tempuh jalan hukum,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat menerima kunjungan Danrem 051/Wkt Brigjen TNI R. Sidharta Wisnu Graha, kemarin. ISTIMEWA

Percepat Vaksinasi, Pemkot Bekasi Sinergi Dengan Empat Pilar

BEKASI -Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi telah mendorong percepatan vaksinasi kepada

Keyakinan Konsumen Melemah pada Juli 2015

JAKARTA-Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan tingkat keyakinan konsumen pada