JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bakal melanjutkan pola bearish trend, setelah di sepanjang transaksi kemarin bermain di zona merah dan ditutup anjlok 1,57 persen ke level 6.741.
Koreksi IHSG di perdagangan Senin (23/10) dipengaruhi oleh lonjakan aksi jual, dengan volume transaksi sebanyak 26,51 miliar saham atau lebih rendah dibanding Jumat (20/10) yang mencapai 30,58 miliar saham.
Sedangkan, nilai transaksi kemarin tercatat hanya Rp8,75 triliun atau menurun dibanding akhir pekan lalu sebesar Rp10,06 triliun.
Menurut analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, pelemahan IHSG di perdagangan kemarin dibayangi oleh peningkatan volume penjualan, sehingga pola koreksi sudah menembus seluruh target support yang ditetapkan sebelumnya.
Para pelaku pasar diharapkan bisa mencermati level support 6.711.
“Apabila IHSG masih mampu bertahan di atas level tersebut (6.711), maka terdapat peluang bagi IHSG untuk menguat terlebih dahulu ke rentang 6.786-6.821 sebagai skenario terbaiknya,” kata Herditya dalam riset harian untuk perdagangan Selasa (24/10).
Namun sebaliknya, jika IHSG mengalami break 6.711, maka IHSG akan mengarah ke area 6.666-6.676 untuk menyelesaikan Wave c dari Wave (ii).
Saat ini support IHSG berada di level 6.711 dan 6.622, sedangkan resistance-nya di level 6.783 dan 6.869.
Untuk perdagangan hari ini, lanjut Herditya, MNC Sekuritas merekomendasikan kepada para pelaku pasar agar menerapkan strategi Buy on Weakness pada saham BMRI, MEDC dan TBIG, sementara itu ERAA memiliki rating trading Speculative Buy.
