IHSG Berpotensi Teruskan Tren Naik, Akumulasi Saham Pilihan Analis

Friday 1 Oct 2021, 12 : 19 pm
by
UNVR, ASII, BBCA, AALI, BSDE, TLKM, SMGR
Ilustrasi

JAKARTA- Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpeluang untuk melanjutkan tren kenaikan jangka pendek, setelah kemarin ditutup menguat 2,02 persen ke level 6.286.

Menurut analis PT BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova dalam riset harian untuk perdagangan 1 Oktober 2021, IHSG telah berhasil melewati garis downtrend resistance dan ditutup sedikit berada di bawah level resistance 6.299.

“Hari ini ada peluang bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikan dan akan menguji kembali resistance yang berada di level 6.394.

Dia menyebutkan, saat ini IHSG memiliki level support di level 6.239, 6.210 dan 6.162, sementara itu level resistanve IHSG berada di posisi 6.299, 6.358 dan 6.394.

“Indikator MACD mengindikasikan fase uptrend,” imbuhnya.

Dengan demikian, lanjut Ivan, BinaArtha Sekuritas merekomendasikan kepada para investor untuk mempertimbangkan akumulasi pembelian pada saham ASII, BBNI, CPIN, INCO dan INKP.

Perkiraan senada disampaikan oleh analis PT Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan yang mengatakan bahwa pergerakan IHSG di awal Oktober ini berpotensi untuk melanjutkan pola penguatan, meski dibayangi sentimen terkait inflasi dan isu tapering AS.

Dia mengatakan, penguatan signifikan pada laju IHSG di perdagangan kemarin ditopang oleh kenaikan harga-harga saham sektor perbankan dan energi.

Investor asing mencatatkan nilai jual bersih di seluruh pasar mencapai Rp3,85 triliun.

Menurut Dennies, Artha Sekuritas memperkirakan bahwa laju IHSG di perdagangan hari ini bisa kembali menguat.

Secara teknikal, ujar dia, candlestick membentuk long white body dan breakout resistance Upper Bollinger Band, serta menembus level tertinggi sejak Agustus 2021.

Lebih lanjut Dennies menyampaikan, potensi penguatan IHSG yang masih dibayangi oleh minimnya sentimen positif dari data-data ekonomi domestik, semestinya bisa disikapi oleh para investor dengan mengoleksi saham PGAS, WIKA dan ADRO.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

obligasi Seri B dengan nilai pokok Rp5 tersebut memiliki batas waktu jatuh tempo pada 21 Desember 2021

Medco E&P Siap Pasok Gas ke Pusri

JAKARTA-PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) memutuskan untuk memasok gas
pertumbuhan laba bersih tersebut, terutama ditopang oleh penurunan biaya operasional dan biaya provisi kredit yang lebih rendah

Per Akhir Kuartal III-2021, Laba Bersih BBCA Naik 15,8% Jadi Rp23,2 Triliun

JAKARTA-PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) selama sembilan bulan pertama