JAKARTA-Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di akhir pekan ini diprediksi mengalami technical rebound menuju level 7.000, setelah kemarin ditutup melemah 0,19 persen ke posisi 6.953.
Pelemahan IHSG di perdagangan Kamis (31/8) dibayangi oleh penurunan harga pada 335 saham, sementara itu hanya 109 saham yang mengalami kenaikan dan terdapat 227 saham yang tidak mengalami perubahan harga.
Nilai transaksi tercatat mencapai Rp14,28 triliun atau meningkat dibanding sehari sebelumnya Rp11,75 triliun.
Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh organisasi research and trading saham, WH Project, sejauh ini IHSG masih berada dalam fase menguji level resistance psikologis 7.000.
Kegagalan untuk menembus level tersebut di perdagangan kemarin telah menghasilkan candle stick periode monthly yang kurang menarik.
“Dari kondisi ini, kami memperkirakan fase bottoming IHSG akan dimulai dan pelemahan terbatas dengan arah pada penguatan atau masih menguji level 7.000,” kata analis WH Project, William Hartanto dalam riset harian untuk perdagangan Jumat (1/9).
Dia menjelaskan, pada kondisi saat ini sangat baik untuk mengoleksi saham blue chips.
“Trading pada saham-saham 2nd liner menjadi lebih mudah dan volatilitas pada saham-saham 3rd liner meningkat,” ucap William.
Menurut William, saat IHSG sedang menguji level resistance, maka pasar akan tampak sepi dengan tren yang kebanyakan sideways.
Namun, lanjut dia, selama pergerakan IHSG hanya berakhir di pola sideways, maka para pelaku pasar diharapkan untuk lebih bersabar.
Secara teknikal, kata William, pergerakan sideways akan segera berakhir, tercermin dari indikator MACD yang membentuk golden cross.
Kondisi ini sekaligus mengindikasikan bahwa IHSG berpeluang menguat untuk menguji level 7.000.
“Hari ini kami memproyeksikan, IHSG berpotensi untuk bergerak mixed dalam kecenderungan menguat, dengan range pergerakan di level 6.816-7.000,” ujar William.
Untuk perdagangan hari ini, WH Project merekomendasikan kepada para pelaku pasar agar mengakumulasi pembelian pada saham CMNT, POWR, BBRI dan INDF.
