IMI Harus Dinahkodai Tokoh Muda Berpengalaman Otomotif

Tuesday 8 Dec 2015, 5 : 00 pm
by
President Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Ahmad Sahroni (baju batik)/dokpri

JAKARTA-Ikatan Motor Indonesia (IMI) akan menggelar Musyawarah Nasional (MUnas) untuk memilih Ketua Umum PP IMI periode 2015-2019. Munas yang digelar di  Jakarta pada  Kamis 17 Desember hingga Sabtu 19 Desember 2015 mendatang ini diikuti oleh pengurus IMI dari 34 Provinsi di Indonesia.
Pertarungan antar kandidat memperebutkan posisi Ketua umum IMI semakin marak. Beberapa kandidat menyatakan siap untuk maju memperebutkan orang nomor 1 di IMI.
Salah satu kandidat yang siap bertarung di Munas IMI ini adalah Sadikin Aksa. “Dia (Sadikin-red) memiliki perhatian dan kepedulian tinggi terhadap IMI,”  ujar President Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Ahmad Sahroni di Jakarta, Selasa (8/12).
Sahroni mendukung pencalonan Sadikin Aksa menjadi Ketua Umum PP IMI. Kepemimpinan IMI periode mendatang perlu di nakhodai putra putri Indonesia yang sudah mengenal seluk beluk IMI secara mendalam. “Sadikin selaku tokoh muda dan berpengalaman di IMI merupakan figur yang pantas memimpin IMI ke depan,” ujarnya.

Sadikin Aksa secara resmi mendaftarkan diri menjadi salah satu kandidat Ketua Umum IMI periode 2015-2019 pada hari Rabu (18/11). Sadikin mendaftar setelah mendapat dukungan dari sekurang-kurangnya 28 Pengurus Provinsi (Pengprov) IMI se-Indonesia.

Berbekal konsep 3C (Change, Communication, dan Clear) Sadikin membawa program kerja dan semangat baru dalam melanjutkan kepemimpinan IMI saat ini.

Sahroni mengaku, IMI sebagai wadah berhimpun pelaku dan pecinta otomotif telah memainkan peranan yang besar dan aktif dalam mendorong perkembangan serta kemajuan olahraga otomotif di tanah air. Karena itu, IMI harus dinahkodai oleh tokoh muda yang paham seluk beluk otomotif.

Dia menyadari, implementasi program kerja IMI masih ada kekurangan di sana sini. Namun semua itu sebagai bentuk proses ke arah yang lebih baik.

Program kerja ini diharapkan merevolusi pola komunikasi internal dan eksternal IMI sebagai organisasi berdasar asas keterbukaan dengan mengkedepankan masukan dan usulan dari Pengprov dan stakeholder IMI di seluruh Indonesia.  “Pemberdayaan komunikasi yang intensif tersebut melalui media teknologi yang sudah maju sekarang ini,” terangnya.

Dengan demikian peran IMI selaku regulator event balap di Indonesia menjadi lebih tranparan dan akuntabel. Hal ini didasari masih banyak masyarakat yang belum memahami eksistensi dan kerja-kerja yang dilakukan IMI saat ini dalam membangun dan mengembangkan olahraga bermotor di Indonesia.

Sebagai sebuah industri, jelasnya olahraga bermotor di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Hal ini mengingat besarnya animo masyarakat terhadap event-event olahraga bermotor berskala nasional dan internasional. “Dengan pengelolaan dan manajemen yang baik diharapkan akan muncul bibit-bibit pembalap muda yang potensial dan berprestasi hingga tingkat dunia,” tuturnya.

Seperti diketahui, Indonesia baru-baru ini mendapat kesempatan menjadi tuan rumah penyelenggaraan perhelatan akbar MotorGP untuk tahun kalender 2017. Event ini menjadi tanggungjawab  IMI selaku pemangku kepentingan dan organisasi yang menjadi regulator balap di tanah air.

Untuk itu jelasnya, agar agenda MotorGP ini sukses  maka IMI ke depan harus mengutamakan kebersamaan di kalangan pengurus pusat dan daerah. Hal ini penting agar  dapat membangun sinergitas pengelolaan olahraga bermotor di tanah air. “Disamping itu, kerjasama yang terbangun selama ini dengan berbagai pihak diantaranya pemerintah dan ATPM juga perlu terus ditingkatkan. Dukungan sarana dan prasarana yang memadai menjadi faktor pendukung utama dalam pengembangan olahraga ini dari tingkat daerah sampai ke pusat,” pungkasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

3 Bendungan Rampung, Dongkrak Produktivitas Lumbung Pangan Nasional

JAKARTA-Guna mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Puso, Dongkrak Inflasi di Pebruari 2014

JAKARTA-Banjir parah yang melanda berbagai daerah di Indonesia membuat komoditi