Investasi Kereta Cepat Jakarta–Bandung Sebesar USD 5,573 Miliar

Thursday 21 Jan 2016, 8 : 10 pm
by
Presiden Jokowi didampingi menteri dan pejabat terkait saat meresmikan groundbreaking kereta cepat di Bandung (21/1)/dok setkab

BANDUNG-Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia–Cina (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan menjelaskan anggaran pembangunan proyek kreta api cepat Jakarta–Bandung tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Selain itu, nilai investasi USD 5,573 miliar itu juga tanpa adanya jaminan pemerintah. “Investasi ini dibayai secara mandiri oleh konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium RAILWAYS dengan skema business to business,” kata  Hanggoro melalui siaran persnya Kamis (21/1).

Konsorsium BUMN Indonesia tersebut, terdiri atas PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Keempat perusahaan ini beberapa waktu lalu telah membentuk PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), selanjutnya berkolaborasi dengan Konsorsium Cina mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia–Cina (KCIC) untuk membangun Kereta Cepat Jakarta–Bandung.

Seperti diketahui, pembangunan kereta api cepat Jakarta–Bandung, Kamis (21/1)  ini memulai babak baru, dengan dilaksanakannya groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo di Kebun Teh Mandalawangi Maswati, Bandung Barat, Jabar. Groundbreaking dilakukan menyusul diluncurkannya sejumlah pembangunan infrastruktur di berbagai daerah oleh Presiden Jokowi.

Setelah groundbreaking kereta cepat oleh Presiden Jokowi, Hanggoro menjelaskan langsung melakukan pengerjaan konstruksi. Hal ini dilakukan untuk mengejar target konstruksi tahun 2018, sehingga kereta cepat sudah bisa beroperasi tahun 2019 mendatang.

Ia menyebutkan, kereta cepat Jakarta–Bandung akan menghubungkan empat stasiun, yaitu Halim, Kawarang, Walini, dan Tegalluar, tidak jauh dari kawasan Gedebage yang nantinya akan menjadi pusat pemerintahan kota Bandung. Total panjang jalur yang dilalui oleh kereta cepat Jakarta–Bandung adalah 140,9 km.

Di setiap stasiun, lanjutnya, akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) untuk mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta–Bandung. Di Walini misalnya, akan dibangun Kota Baru Walini, dan di Tegalluar juga dibangun kawasan industri kreatif berbasis IT. “Kota baru ini akan menjadi model dari kota masa depan yang mengedepankan prinsip kawasan layak huni dan ramah lingkungan yang bergensi, tetapi juga merangkul semua lapisan masyarakat,” kata Hanggoro.

Proyek kereta cepat Jakarta–Bandung, menurutnya, akan menyerap 39.000 tenaga kerja pada saat konstruksi, 20.000 tenaga kerja pada saat TOD, dan 28.000 tenaga kerja pada saat operasional TOD.

Dirut KCIC menyebutkan, setiap kereta cepat Jakarta–Bandung itu nantinya mampu mengangkut 583 orang sekali jalan, dan dalam situasi puncak dapat set kereta dapat digabungkan sehingga total penumpang bisa melebihi 1000 orang.

Dalam sehari, kata Hanggoro, direncanakan kereta cepat Jakarta–Bandung akan beroperasi selama 18 jam.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Jasmerah merupakan pesan yang masih sangat relevan sampai saat ini. Karena para elit bangsa Indonesia cenderung meninggalkan sejarah. Melupakan sejarah.

SiLPA 2020 dan Kejahatan Kemanusiaan

Oleh: Dr Anthony Budiawan Berdasarkan PERPPU Korona, pemerintah menerbitkan Peraturan

Investor Pembangkit Panas Bumi Dapat Bebas PPn

JAKARTA-Investor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan diberikan insentif,