IPO Oktober 2023, Sumber Sinergi Makmur Siap Raup Dana Rp132 Miliar

Jumat 15 Sep 2023, 9 : 17 am
IPO
ILustrasi

JAKARTA-Manajemen PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (SSM), calon emiten bidang distributor dan instalasi perangkat global positioning systems (GPS) untuk otomotif dan logistik berencana melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 1,10 miliar saham baru pada 02-05 Oktober 2023 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Menurut manajemen SSM dalam prospektus, dikutip Jumat (15/9), jumlah saham Perseroan yang ditawarkan itu mewakili 20,83% dari modal ditempatkan dan disetor SSM setelah IPO saham dengan nominal Rp10 per unit.

Harga saham SSM yang ditawarkan kepada publik berada di rentang Rp100 sampai dengan Rp120 per saham.

Dana segar yang berpotensi diraup SSM maksimal Rp132 miliar.

IPO ini didahului dengan penawaran awal (book building) pada 14-19 September 2023.

Untuk IPO SSM, PT KB Valbury Sekuritas dan PT Shinhan Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi Efek.

Bersamaan dengan IPO saham, Perseroan juga menerbitkan sebanyak 1,10 miliar waran seri I.

Setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru Perseroan dengan harga pelaksanaan Rp130 per saham.

Jika semua pemegang waran seri I melaksanakan haknya, Perseroan nantinya akan memperoleh tambahan modal Rp143 miliar.

Menurut manajemen SSM, pihaknya akan menggunakan seluluh dana hasil IPO untuk modal kerja Perseroan.

Demikian pula dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya untuk modal kerja SSM.

Saham SSM akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 09 Oktober 2023. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk PUP SSM pada 27 September 2023.

Per 31 Maret 2023, SSM mencatat pendapatan Rp16,12 miliar, naik 40%, dari Rp11,55 miliar per 31 Maret 2022.

Dari pendapatan sebesar itu, SSM melaba Rp516,36 juta per Maret 2023, turun 25% dari periode sama tahun 2022 yang mencapai Rp685,55 juta.

Ini disebabkan oleh peningkatan bisaua usaha SSM, terutama biaya gaji dan tunjangan, biaya jasa profesional, dan biaya penyusutan dan amortisasi. (ANES)

Komentar

Your email address will not be published.

Don't Miss

Tekan Ongkos Produksi Migas, Dorong Pengelolaan Nasional

SURABAYA-Pelaku industri sektor minyak dan gas bumi (migas) harus memutar
Industri batik, yang merupakan bagian dari industri tesktil, juga menjadi salah satu sektor andalan dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0

Kemenperin Realokasi Anggaran Rp84,4 Miliar

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan realokasi anggaran sebesar Rp84,4 miliar untuk