Jokowi: Bank Dunia, IMF dan ADB Harus Dibuang

Wednesday 22 Apr 2015, 4 : 49 pm
by

JAKARTA-Presiden Joko Widodo mengkritik keras keberadaan lembaga keuangan dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (MF) dan Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB). Lembaga keuangan dunia tersebut tidak bisa lagi diandalkan untuk menyelesaikan masalah perekonomian bangsa. “Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya bisa diselesaikan oleh Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah pandangan usang yang perlu dibuang,” tegas Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) ke-60, yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4).

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi juga menyinggung masalah ketidakadilan tatanan ekonomi dunia. Saat ini, hanya 20% negara yang bisa menikmati kekayaan, sementara selebihnya tidak menikmati kekayaan atau keseimbangan. “Ada 20 negara kaya. Sementara 1,2 miliar jiwa tidak berdaya dalam kemiskinan,” tuturnya.

Negara-negara kaya, kata Presiden Jokowi, seakan punya posisi yang lebih superior dan menentukan perekonomian global. Karena itu, Presiden Jokowi menyerukan perlunya dilakukan reformasi arsitektur keuangan dunia, dengan menghilangkan dominasi kelompok negara atas negara lain.

Reformasi keuangan global itu, lanjutnya harus memberikan pengakuan dan ruang bagi kekuatan-kekuatan ekonomi baru, serta membuang anggapan bahwa masalah ekonomi dunia hanya dapat diselesaikanoleh Bank Dunia, IMF dan ADB.

Presiden menegaskan, bahwa pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya kepada tiga lembaga keuangan internasional itu, dan negara-negara Asia Afrika  wajib membangun sebuah tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan ekonomi baru. “Kita mendesak dilakukannya reformasi arsitektur keuangan global untuk menghilangkan dominasi kelompok negara atas negara-negara lain,” katanya.

Menurutnya, saat ini dunia membutuhkan kepemimpinan global yang kolektif, yang dijalankan secara adil dan bertanggungjawab.

Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang sedang bangkit, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di muka bumi, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia siap memainkan peran global sebagai kekuatan bagi perdamaian dan kesejahteraan. “Indonesia siap bekerjasama dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita mulia itu,” kata Jokowi.

Secara terpisah, pengamat ekonomi, Salamuddin Daeng memuji ketegasan Presiden Jokowi terhadap keberadaan lembaga keuangan internasional itu. Sikap itu membuktikan Jokowi seorang pemimpin besar revolusi pengemban amanat penderitaan rakyat sedunia.”Kampus-kampus, para peneliti, dosen-dosen, LSM-LSM, Ormas-Ormas yang selama ini menerima proyek dari ADB, IMF dan Bank Dunia siap-siap kere,” sindirnya.

Daeng berharap semua antek-antek IMF, Bank Dunia dan ADB segera menyingkir dari Indonesia. “Kalian semua telah diusir dengan cara Solo yang paling keras. Jika antek-antek IMF, ADB dan Bank Dunia masih bertahan juga maka kalian sungguh tak punya malu,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

Rencana Taspen Akusisi Bank Sinar Dipertanyakan

JAKARTA-Rencana aksi korporasi yang dilakukan PT Taspen untuk mengakuisi Bank

Fahri Dukung Pansus Tercecernya e-KTP

JAKARTA-Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menyambut baik rencana DPR