JAKARTA-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survey tiga belas hari menjelang pemilu presiden 9 Juli 2014.
Hasilnya, Jokowi-JK masih unggul atas Prabowo-Hatta.
Namun jika pemilih dipilah ke dalam aneka segmen masyarakat, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta saling mengalahkan.
Pasangan Jokowi menang di komunitas Nahdatul Ulama (NU) (46.20% versus 40.20%). Sementara, Prabowo menang di komunitas Muhammadiyah (48.60% vs 42.90%).
Survei dengan topik “13 Hari Yang Menentukan Head To Head Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK” dilakukan di awal Juni 1-9-2014.
Metode penelitian dijalankan secara standard dengan teknis multistage random sampling. Total responden sebanyak 2400 pemilih di 33 propinsi.
Responden diwawancari tatap muka. Margin of error plus minus 2%. Survei ini juga dilengkapi riset kualitatif melalui FGD, depth interview dan media analisis.
Peneliti LSI Adjie Alfaraby menjelaskan pasangan Jokowi menang di pemilih perempuan ( 48.10% versus 33.8%).
Sementara pasangan Prabowo menang di pemilih pria (43.20% versus 42.70%)). Jokowi menang di pemilih dengan tingkat pendidikan menengah dan rendah ( 45-48% versus 34-42%).
Prabowo menang di pendidikan tinggi (43.70% vs 38.10%)
Prabowo mengimbangi Jokowi dalam pemilih muslim (40.90% versus 43.30%).
Namun untuk non-muslim, pemilih lebih banyak di Jokowi (67.60% versus 15.50%). Jokowi juga masih menang di pemilih Jawa (47.60% versus 35.20%).
Namun Prabowo menang di pemilih Sunda (51.60% versus 40.90%). Kini Prabowo menang di propinsi Jabar (51.20% vs 42.60%).
Tapi Jokowi menang di 6 propinsi besar lainnya: Banten, DKI, jatim, Jateng, Sumut dan Sulsel, dengan selisih sekitar 5%-10%.
Jokowi dianggap lebih peduli dengan rakyat ( 84.6% versus 64.2%) dan lebih jujur (76.5% versus 61.3%). Namun Prabowo dianggap pemilih lebih pintar (85.2% versus 81.1%) dan lebih tegas (78% versus 69.7%).
Menurutnya menjelang pemilu presiden 9 Juli 2014, total pemilih yang “GALAU” masih 32.2%.
Istilah galau mengacu kepada jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya, ditambah dengan pemilih Jokowi-Jusuf Kalla yang masih ragu dan pemilih Prabowo-Hatta yang juga masih ragu.
Sementara selisih kemenangan dua calon presiden itu hanya 6.3% saja.
Siapa yang menang dan kalah dalam pemilu presiden adalah pasangan yang paling berhasil memenangkan hati dan pikiran 32.2% pemilih galau ini.
Dari hasil survei ini, Jokowi dipilih oleh 45% responden.
Namun sebanyak 8.1 % dari 45% itu yang masih ragu, dan masih mungkin berubah pandangan.
Sementara Prabowo didukung oleh 38.7% publik.
Namun sebesar 7.8% dari 38.7% itu juga dihinggapi ragu dan masih mungkin “pindah ke lain hati.
” Sedangkan massa mengambang sebesar 16.3%. Dalam momen 13 hari ini mereka akan mengambil sikap,” jelasnya.
Dalam dua bulan terakhir, pendukung Jokowi banyak yang lari dari kandangnya. Jumlah dukungan Jokowi menurun mencolok di kantong besar suara: di komunitas NU, berpendidikan tinggi, beragama Islam, pemilih lelaki, propinsi Jawa Barat.
Prosentase pemilih Jokowi yang “pindah ke lain hati” sebesar sekitar 5_10 persen. Di komunitas itu, Prabowo mengalami kenaikan sekitar 5-10% juga,” pungkasnya.