Jokowi Menang di Kantong NU, Prabowo Unggul di Basis Muhammadiyah

Thursday 26 Jun 2014, 8 : 10 pm
by
Presiden Joko Widodo- Wakil Presiden Jusuf Kalla

JAKARTA-Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survey tiga belas hari menjelang pemilu presiden  9 Juli 2014.

Hasilnya, Jokowi-JK masih unggul atas Prabowo-Hatta.

Namun jika  pemilih dipilah ke dalam aneka segmen masyarakat, Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta saling mengalahkan.

Pasangan Jokowi menang di komunitas Nahdatul Ulama (NU) (46.20% versus 40.20%). Sementara, Prabowo menang di komunitas  Muhammadiyah (48.60% vs 42.90%).

Survei dengan topik “13 Hari Yang Menentukan Head To Head Prabowo-Hatta vs Jokowi-JK dilakukan di awal Juni 1-9-2014.

Metode penelitian dijalankan  secara standard dengan teknis multistage random sampling. Total responden sebanyak 2400 pemilih di 33 propinsi.

Responden diwawancari tatap muka. Margin of error plus minus 2%. Survei ini juga dilengkapi riset kualitatif melalui FGD, depth interview dan media analisis.

Peneliti LSI Adjie Alfaraby menjelaskan pasangan Jokowi menang di pemilih perempuan  ( 48.10% versus 33.8%).

Sementara pasangan Prabowo menang di pemilih pria (43.20% versus 42.70%)). Jokowi menang di pemilih dengan tingkat pendidikan menengah dan rendah ( 45-48% versus 34-42%).

Prabowo menang di pendidikan tinggi (43.70% vs 38.10%)

Prabowo mengimbangi Jokowi dalam  pemilih muslim (40.90% versus 43.30%).

Namun untuk  non-muslim, pemilih lebih banyak di  Jokowi (67.60% versus 15.50%).  Jokowi juga masih menang di pemilih Jawa (47.60% versus 35.20%).

Namun Prabowo menang di pemilih Sunda (51.60% versus 40.90%). Kini Prabowo menang di propinsi Jabar (51.20% vs 42.60%).

Tapi Jokowi menang di 6 propinsi besar lainnya: Banten, DKI, jatim, Jateng, Sumut dan Sulsel, dengan selisih sekitar 5%-10%.

Jokowi dianggap lebih peduli dengan rakyat  ( 84.6% versus 64.2%) dan lebih jujur (76.5% versus 61.3%). Namun  Prabowo dianggap pemilih lebih pintar (85.2% versus 81.1%)  dan lebih tegas (78% versus 69.7%).

Menurutnya menjelang pemilu presiden  9 Juli 2014, total pemilih yang “GALAU” masih 32.2%.

Istilah galau mengacu kepada jumlah pemilih yang belum menentukan pilihannya, ditambah dengan pemilih Jokowi-Jusuf Kalla yang masih ragu dan pemilih Prabowo-Hatta yang juga masih ragu.

Sementara selisih kemenangan dua calon presiden itu hanya 6.3% saja.

Siapa yang menang dan kalah dalam pemilu presiden adalah pasangan yang paling berhasil memenangkan hati dan pikiran 32.2% pemilih galau ini.

Dari hasil survei ini, Jokowi dipilih oleh 45% responden.

Namun sebanyak 8.1 % dari 45% itu yang masih ragu, dan masih mungkin berubah pandangan.

Sementara Prabowo didukung oleh 38.7% publik.

Namun sebesar 7.8% dari 38.7% itu juga dihinggapi ragu dan masih mungkin “pindah ke lain hati.

” Sedangkan massa mengambang sebesar 16.3%.  Dalam momen 13 hari ini mereka akan mengambil sikap,” jelasnya.

Dalam dua bulan terakhir, pendukung Jokowi banyak yang lari dari kandangnya. Jumlah dukungan Jokowi menurun mencolok di kantong besar suara: di komunitas NU, berpendidikan tinggi, beragama Islam, pemilih lelaki, propinsi Jawa Barat.

Prosentase pemilih Jokowi yang “pindah ke lain hati” sebesar sekitar 5_10 persen. Di komunitas itu, Prabowo mengalami kenaikan sekitar  5-10% juga,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Don't Miss

BI: Menjelang Ramadhan Inflasi Masih Terkendali

JAKARTA-Inflasi Juni 2014 mengalami peningkatan sesuai dengan pola historisnya namun

Survei Tak Bisa Diandalkan, Hasto: Di Bawah Terjadi Kondisi Tak Normal Akibat Banjir Bansos dan Intimidasi

JAKARTA– Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, menyatakan wajar jika saat